Ternyata Teknologi Jet Tempur China Boleh Nyolong dari Rusia
Sejumlah unit jet tempur tercanggih dimiliki oleh negara-negara besar semisal Amerika Serikat, Rusia, Inggris, dan Prancis. Tak terkecuali China, yang punya dua jenis jet tempur dengan fitur siluman.
Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), mengandalkan sejumlah jet canggih semisal F-16 Fighting Falcon, F-15 Strike Eagle, F-35 Lightning II, dan F-22 Raptor. Sementara itu Angkatan Udara Rusia punya sederet jet tempur canggih seperti Mikoyan MiG-29, Mikoyan MiG-35, Sukhoi Su-27, Sukhoi Su-35, dan Sukhoi Su-35.
Baca Juga: Kemarin Prancis, Kini India Dapat Kekuatan Jet Tempur dari Rusia
Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Forces), punya pesawat tempur canggih Eurofighter Typhoon FGR 4, dan pesawat buatan Amerika F-35B. Kemudian, Angkatan Udara Prancis (Armee de L'Air) punya dua jet tempur andalan, Dassault Rafale dan Dassault Mirage 2000.
Lantas, bagaimana dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN)? Ya, China pun tak kalah banyak memiliki sejumlah jet-jet tempur yang beringas di udara. Chengdu J-7, Chengdu J-10, Chengdu J-20, Shenyang J-8, Shenyang J-11, dan Shenyang J-16. Sementara itu, dua jet lainnya diimpor China dari Rusia, Sukhoi Su-27, Sukhoi Su-30MKK, dan Sukhoi Su-35S.
Dari sederet jet tempur canggih milik China, ternyata ada satu pesawat yang diduga dibuat dengan teknologi curian dari Rusia. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The National Interest, China disebut membuat jet tempur Shenyang J-11 dengan menjiplak teknologi Negeri Beruang Merah.
Dalam laporannya, The National Interest menyebut bahwa China sudah mempelajari teknologi Sukhoi Su-27 secara diam-diam. Pada awalnya, pesawat Su-27 dikembangkan Uni Sovier di akhir Perang Dingin. Pembuatan jet ini didasarkan pada persaingan dengan pesawat buatan Amerika, F-14 Tomcat dan F-15 Strike Eagle.
Dengan karakter yang gesit, punya daya jelajah yang panjang, dan memiliki kecepatan super cepat, Su-27 jelas menjadi salah satu pesawat yang paling ditakuti di dunia. Oleh sebab itu, China punya keinginan untuk menciptakan jet yang punya kemampuan sama.
Pada 1992, China mendatangkan 76 pesawat tempur dari Rusia, untuk menggantikan pesawat-pesawat tempur yang sudah tua. Kemudian pada 2003, China diduga menjiplak teknologi Su-27 untuk membangun pesawat tempur produksi sendiri. Dari sini lah Shenyang J-11 pada akhirnya tercipta dan menjadi andalan militer China.
Dalam sebuah wawancara, seorang direktur Rosobronexport, sebuah perusahaan ekspor/impor Rusia khusus persenjataan, membenarkan bahwa China memang mencuri teknologi Su-27. Direktur yang tak disebutkan namanya, menyebut China meniru Su-27 meskipun belum bisa dibuktikan kebenarannya.
"Pihak China secara lahiriah meniru Su-27. Inilah hal yang dibicarakan oleh pihak Rusia. Mungkin ini fakta. Mungkin sulit untuk membuktikan secara definitif, karena penampilan luar tidak selalu menunjukkan apa isi dari badan pesawat yang dibuat," kata Direktur Rosobronexport.
Keberhasilan membuat jet tempur Shenyang J-11 ternyata tak membuat China lantas langsung berpuas diri. Sebab menurut pandangan sejumlah ahli, J-11 masih belum sempurna dan masih punya banyak kekurangan. Oleh sebab itu, Rusia merasa China masih sangat ketergantungan untuk menyempurnakan pesawat tempur J-11.
"China masih bergantung kepada kami (Rusia) dan akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu yang akan datang," ucap seorang ahli pertahanan Rusia yang juga tak disebut namanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: