Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta Musni Umar turut menyoroti rencana kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China gelombang ketiga yang dijadwalkan tiba di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (7/7).
Ia mengaku sedih dengan kabar tersebut. Sebabm TKA China didatangkan pada saat tenaga kerja lokal terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sedih dan prihatin TKA China banjiri Sultra dan berbagai daerah di Indonesia. Di tengah PHK besar-besaran di Indonesia, kita beri karpet merah TKA China," tulisnya dalam akun Twitternya, @musniumar, Selasa (7/7/2020).
Baca Juga: China Ogah Disalahkan, Tuduh Negara Ini sebagai Sumber Covid-19
Baca Juga: Wadidaw!! TKA China Gelombang 3 Segera Tiba, DPRD Sultra Serukan
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga mengkritik hal serupa. Ia ikut mempertanyakan kehadiran TKA China.
Menurutnya, terkait perbedaan keahlian TKA China dan Indonesia, tenaga kerja di Indonesia masih dapat bekerja sesuai keahlian.
"Di luar debat soal nasionalisme nya dll, coba dulu sampaikan: "apanya yang tidak bisa dikerjakan orang Indonesia sehingga mempekerjakan TKA ini?" Kalau memang mereka lebih ahli, okelah kita terima. Tapi masak kita sebodoh itu sih? Mungkin ada yang bisa jawab," tulis @jansen_jsp.
Ia juga meminta jawaban dari Kementerian Tenaga Kerja soal hal tersebut. "Yth @KemnakerRI tolong dijawab: apakah TKA boleh dipekerjakan jadi buruh kasar? Unskilled job. Jika boleh kira-kira "alih keahlian" apa yang mereka berikan pada pekerja lokal? Guyonnya: "kalau jadi koki karena soal selera lidah, okelah. Tp kalau jd supir, rasanya tak kalah jago orang-orang kita." katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil