Gak Bercanda, Jepang Siap Produksi Jet Tempur Siluman Sendiri
Jepang berencana untuk memulai produksi massal jet tempur siluman buatan dalam negeri pada tahun fiskal 2031. Pada 2035, pesawat tempur canggih itu akan menggantikan armada pesawat F-2 yang uzur dan dijadwalkan pensiun.
Rencana produksi itu disampaikan Kementerian Pertahanan setempat hari Selasa, yang dilansir Asia Nikkei pada Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Dikuasai Taipan Jepang, Deltamas Raup Marketing Sales Jumbo
Tokyo menjanjikan awal yang cepat pada pengembangan pesawat tempur siluman baru dalam rencana pembangunan pertahanannya yang dibuat pada tahun 2018. Proyek ini membayangkan Jepang memasok komponen-komponen utama jet tempur seperti mesin saat bekerja dengan Amerika Serikat dalam hal teknologi.
Mitsubishi Heavy Industries adalah kontraktor utama yang membangun pesawat eksperimental, X-2, yang menjadi basis pesawat tempur siluman Jepang. Pesawat itu mulai diuji terbang pada tahun 2016, dan menjadikan Jepang sebagai negara keempat setelah AS, Rusia dan China yang telah mengembangkan pesawat siluman.
Produksi prototipe dijadwalkan akan dimulai pada tahun fiskal 2024. Desain dasar untuk bagian-bagian utama dan cetak biru yang lebih rinci akan diselesaikan pada tahun fiskal 2027, dengan penerbangan uji coba dimulai tahun berikutnya.
Kementerian Pertahanan menyiapkan sekitar 11 miliar yen (USD102 juta) dalam anggaran tahun 2020 untuk desain dasar dan biaya lainnya. Jepang bermaksud untuk memilih satu atau lebih kontraktor pertahanan sebagai mitra dan menandatangani kesepakatan tahun ini, membentuk kerangka kerja untuk mengembangkan pesawat tempur dalam persiapan proposal anggaran tahun fiskal 2021.
Jepang akan mengadakan pembicaraan dengan AS tentang cara-cara untuk memastikan interoperabilitas antara sistem pertahanan mereka dan tentang pengenalan teknologi Amerika.
Tokyo juga akan membahas kemungkinan kerja sama, termasuk berbagi biaya pengembangan dengan Inggris—yang sedang mengembangkan pesawat tempur generasi berikutnya di bawah kerangka waktu yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: