Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rahmad Pribadi: PG Siap Menuju ke Related Diversified Industry

        Rahmad Pribadi: PG Siap Menuju ke Related Diversified Industry Kredit Foto: Wikipedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Petrokimia Gresik hari ini (Jumat, 10/7) berulang tahun, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu kini genap berusia 48 tahun.

        "Perjalanan menapaki usia enam windu ini menjadi istimewa, karena mulai awal tahun hingga sekarang dunia tengah menghadapi wabah Covid-19 yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi, tapi juga menghantam sektor pangan dan pertanian," kata Direktur Utama Petrokimia Gresik (PG) Rahmad Pribadi saat menjadi Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Petrokimia Gresik secara virtual di Jakarta, Jumat (10/7). 

        Baca Juga: Petrokimia Gresik Bantu Gorontalo Jadi Lumbung Pangan Nasional

        Dalam sambutannya, Rahmad mengutarakan isu bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan kemungkinan terjadinya krisis pangan dan bencana kelaparan akibat pandemi. Sehingga negara penghasil dan pengekspor produk pertanian akan cenderung membatasi kegiatan ekspor untuk menjaga stok pangan dalam negerinya. 

        Hal ini akan mengakibatkan supply shock yang pada akhirnya mendisrupsi rantai pasok pangan nasional. Untuk itu, Indonesia harus memperkuat sektor produksi pertanian domestik sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional.

        Kendati menjalankan operasional bisnisnya di tengah pandemi, lanjut Rahmad, Petrokimia Gresik mengibaratkan kondisi ini seperti pedang bermata dua yang bisa selalu menghadirkan peluang dan tantangan.

        "Terganggunya rantai pasok global memberikan peluang bagi Petrokimia Gresik untuk meningkatkan ekspor," kata Rahmad.

        Sebagai kado persembahan ulang tahun dari Petrokimia Gresik, Rahmad menyatakan perusahaan pelat merah itu meluncurkan inovasi terbaru, yaitu "Phonska OCA" yang merupakan gabungan pupuk majemuk NPK dengan pupuk  organik  dalam  bentuk  cair, serta diperkaya mikroba.

        Phonska OCA merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100% bahan baku dalam negeri. Sehingga disamping dapat meningkatkan produksi pertanian, juga mampu mengurangi ketergantungan pada sumber hara impor.

        “Bagi Petrokimia Gresik, peluncuran Phonska OCA merupakan bagian dari program transformasi untuk menandai masa depan baru bagi perusahaan dan pertanian tanah air," terang Rahmad.

        Strategi Menuju Related Diversified Industry

        Rahmad menambahkan dalam menghadapi tantangan di tengah wabah, Petrokimia Gresik memliki strategi untuk terus berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional melalui penyediaan solusi bagi agroindustri menuju pertanian berkelanjutan.

        “Transformasi yang telah dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 kini tidak sekadar menjadi burning platform, tapi sudah menjadi katalisator," ujar Rahmad.

        Rahmad menambahkan Petrokimia Gresik akan mulai bertransformasi dari single industry firm menjadi related diversified industry dengan meneruskan hilirisasi produk, melalui 3 (tiga) strategi, yaitu peningkatan kapasitas, rekonfigurasi pabrik, dan pengembangan produk baru.

        Strategi peningkatan kapasitas akan dimulai dengan membangun pabrik AlF3. Pabrik baru ini menambah kapasitas produksi AlF3 menjadi dua kali lipat atau 25.000 ton per tahun. Pabrik ini mengolah limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Asam Sulfat menjadi bahan penolong untuk peleburan tembaga, sehingga akan mampu meningkatkan revenue. 

        Rahmad menyatakan usia ke-48 tahun ini juga menjadi milestone keberhasilan Petrokimia Gresik memproduksi Methyl Ester Sulfonate (MES), produk baru yang dikembangkan bekerjasama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). MES adalah bio-degradable surfactant yang dapat digunakan di sektor migas untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery). 

        Ini merupakan terobosan penting yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh pelaku industri minyak dan gas di Indonesia, tandas Rahmad. Berikutnya, di tahun ini Petrokimia Gresik juga akan membangun pabrik Soda Ash dengan kapasitas 300 ribu ton. Pabrik ini nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan akan  menjadi penopang penting dalam mendukung tumbuh kembangnya industri kaca dan deterjen dalam negeri. 

        Melalui program hilirisasi diharapkan Petrokimia Gresik semakin mampu melaksanakan tugas pokok sebagai penopang ketahanan pangan nasional, serta memperkuat industri kimia nasional, ujar Rahmad. 

        Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa transformasi yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak awal tahun 2019 telah berjalan on the track. Dimana tranfromasi 2019 yang fokus pada perbaikan supply chain ini berhasil mengantarkan Petrokimia Gresik meraup laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau 129 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 yang ditetapkan sebesar Rp1,16 triliun.

        Ini merupakan energi baru untuk meneruskan program transformasi di tahun 2020-2021 sehingga Petrokimia Gresik dapat terus berkembang dan berkontibrusi nyata untuk bangsa, masyarakat dan stakeholder, tutup Rahmad.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: