Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi, mengatakan kehadiran BPDP Kelapa Sawit sangat mendukung program komunikasi dan kampanye positif kelapa sawit.
Tofan Mahdi menjelaskan perlu ada sinergi para pemangku kepentingan dalam mata rantai industri kelapa sawit guna merumuskan strategi komunikasi yang efektif di tengah tingginya kampanye hitam terhadap komoditas sawit.
"Kehadiran badan layanan umum pemerintah BPDP Kelapa Sawit semakin mendukung program komunikasi dan kampanye positif sawit ini," kata Tofan di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Indonesia Perkuat Diplomasi Sawit dengan Swiss
Seperti diketahui, lebih dari satu dekade sektor kelapa sawit menjadi sasaran kampanye hitam. Meski demikian, Tofan menjelaskan bahwa saat ini komunikasi dan kampanye positif sawit sudah sangat baik dibandingkan sepuluh tahun lalu.
Yang menggembirakan, kata Tofan, perusahaan-perusahaan sawit juga memiliki kesadaran kolektif untuk ikut membangun komunikasi dan kampanye positif sawit.
"Sekarang perusahaan-perusahaan sawit besar sudah memiliki divisi atau departemen komunikasi. Ini sangat positif," katanya.
Tofan menambahkan bahwa saat ini hampir semua pihak membahas sawit baik itu dari kalangan pemerintah, dunia usaha, petani, mahasiswa, media massa, hingga generasi muda. Padahal, 10 tahun lalu sangat jarang orang membicarakan komoditas kelapa sawit.
"Kalau dulu yang bicara positif tentang sawit menjadi minoritas, sekarang sebaliknya. Mereka yang nyinyir tentang sawit semakin kehilangan audience dan relevansinya," tegasnya.
Ia mendorong pemerintah untuk satu suara ketika berbicara di dunia internasional bahwa sawit adalah komoditas strategis nasional yang harus dijaga dan dipertahankan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: