Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang berupaya memperdalam struktur manufaktur pada sektor industri sepeda di dalam negeri guna mendorong tumbuhnya produsen komponen sehingga dapat lebih mengoptimalkan penggunaan produk lokal dalam mata rantai produksi sepeda.
"Kami akan koordinasikan dengan berbagai pihak, terutama sektor industrinya itu sendiri untuk bisa mengembangkan sepeda dengan komponen-komponen yang diproduksi di dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Agus melihat potensi pasar domestik untuk industri sepeda sangat besar sehingga peluang bisnisnya masih terbuka lebar. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat memilih olahraga dengan bersepeda untuk bisa menjaga kesehatannya.
Baca Juga: Sampai Juni, Kemendag Sudah Blokir 581 Domain Entitas Ilegal
"Kami lihat tren penggunaan dan penjualan sepeda lagi naik. Kenaikan ini tidak akan sebentar, dan kami juga lihat kalaupun Covid-19 sudah selesai, naik sepeda sudah jadi lifestyle. Sehingga demand-nya dalam jangka menengah tidak akan menurun, bahkan masih akan naik," paparnya.
Guna memacu daya saing industri sepeda di Tanah Air, Agus menyatakan, pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan beberapa prinsipal sepeda serta mengkaji penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Kami ingin nantinya sepeda yang dipakai masyarakat Indonesia adalah 100% produksi industri di Indonesia," tegasnya.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyampaikan, pihaknya tengah memacu penguatan rantai suplai bagi industri sepeda di dalam negeri.
"Kami akan berupaya tingkatkan TKDN-nya, selama ini rata-rata telah mencapai 40%," ujarnya.
Taufiek menjelaskan, industri sepeda di dalam negeri juga perlu memanfaatkan teknologi terkini sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mampu menghasilkan produk berkualitas dengan lebih efisien.
"Bagian yang saat ini perlu didukung terutama penerapan teknologi nano untuk bahan rangka sepeda yang terbuat dari karbon karena secara material lebih ringan. Industri ini yang harus dibangun di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan para produsen. Selain itu, rata-rata komponen lain sudah bisa dibuat di dalam negeri," tuturnya.
Bahkan, lanjut dia, pemerintah juga saat ini tengah mendorong pengembangan sepeda listrik. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam berupa nikel untuk kebutuhan bahan baku baterainya.
"Jadi, kami akan optimalkan pabrik-pabrik baterai di dalam negeri untuk mengembangkan sepeda listrik. Inovasi menjadi sangat penting, termasuk desain sepeda yang sesuai dengan tipe atau kebutuhan konsumen Indonesia karena untuk kenyamanan bersepeda itu sendiri," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti