Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Alasan Pasar Obligasi Indonesia Masih Menarik!

        Ini Alasan Pasar Obligasi Indonesia Masih Menarik! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar obligasi Indonesia dinilai masih menawarkan potensi yang menarik. Terlebih, pemerintah Indonesia rajin menerbitkan obligasi negara ritel dengan imbal hasil menarik dan nyaris bebas risiko. Meskipun kinerja obligasi Indonesia seperti terjebak dalam rentang perdagangan yang sempit selama sebulan terakhir.

        Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan, menuturkan ada beberapa faktor yang membuat pasar obligasi Indonesia masih menawarkan potensi yang menarik, antara lain:

        • Global yield hunt. Kebijakan moneter dan fiskal longgar secara global mendorong imbal hasil obligasi global untuk turun ke level yang sangat rendah mendekati 0% atau bahkan negatif. "Kondisi ini berpotensi untuk mendorong investor global untuk mencari instrumen investasi dengan imbal hasil lebih atraktif.
        • Tingkat imbal hasil obligasi Indonesia menarik. Obligasi pemerintah Indonesia merupakan negara dengan peringkat kredit ‘Investment Grade’ yang menawarkan imbal hasil obligasi pemerintah tertinggi, dengan imbal hasil obligasi tenor 10-tahun di kisaran 7%. Predikat ‘Investment Grade’ dan imbal hasil yang tinggi tentunya berpotensi untuk menarik minat investor asing.

        Baca Juga: Surat Utang Sulit Biayai Stimulus Penanganan Covid-19

        • Tren penurunan suku bunga. Sejauh ini di 2020 BI sudah tiga kali menurunkan suku bunga dari 5% di awal tahun menjadi 4,25% di Juni. Dalam pandangan kami masih ada ruang bagi BI untuk melakukan pemangkasan suku bunga didukung oleh inflasi yang masih rendah dan nilai tukar yang stabil. Kondisi ini kondusif bagi pasar obligasi.
        • Skema burden sharing BI dengan pemerintah berpotensi mengurangi tekanan suplai penerbitan SBN di pasar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: