Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap alumni Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN dapat menjadi pembuat kebijakan ekonomi yang berdampak positif bagi keuangan negara.
Pasalnya, selama ini mahasiswa lulus, tapi tak bisa menciptakan sebuah kebijakan ekonomi di saat negara sedang dalam krisis.
"Mereka harus jadi policy maker yang tangguh, tidak hanya ngitung-ngitung. Mereka akan menjadi pemimpin, karena itu perlu pembekalan yang makin lengkap," kata wanita yang karib disapa Ani dalam diskusi virtual, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga: Mulut-mulut Warganet Kasar, Sri Mulyani Balas Menohok Bawa Agama!
Baca Juga: CPNS Kemenkeu hingga STAN Disetop, Sri Mulyani Berdalih...
Dia mengaku, akan mengubah sistem rekrutmen dan kurikulum yang ada di STAN selama ini. Sementara sesuatu yang baik tetap akan dijalankan, dirinya ingin mencetak generasi bangsa yang ahli dalam mengelola keuangan negara.
"Rekrutmen akan seperti apa? Hal yang bagus akan kita jaga. Kita ingin PKN STAN suatu kampus yang Bhinneka. Kita ingin kurikulum yang di-review kembali," ujarnya.
Dia berharap dengan adanya transformasi yang dilakukan PKN STAN, nantinya dapat melahirkan sebuah pengelola keuangan yang andal di Indonesia hingga internasional.
"Kita perlu tantangan yang sangat banyak. Transformasi dari STAN bisa menciptakan pengelola keuangan di Indonesia bahkan di dunia," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuat moratorium atau pemberhentian sementara perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru dan mahasiswa PKN STAN untuk 5 tahun ke depan, tepatnya pada periode 2020-2024.
Peraturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: