Salah Target, Gempuran Jet Tempur Israel Tewaskan Warga Sipil
Israel menggempur wilayah Kota Damaskus, Suriah pada Senin (20/7/2020) malam waktu setempat, guna memburu kantong-kantong pertahanan tentara Suriah dan milisi Iran Propemerintah.
"Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan mereka dari atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel," tulis Xinhua, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Teganya! Militer Israel Tega Rusak Pusat Tes Covid-19 Palestina
Damaskus pun mengejar serangan rudal Israel saat orang-orang mendengar ledakan di sekitar Kota Damaskus.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan rudal Israel tersebut menargetkan posisi militer tentara Suriah dan milisi Iran propemerintah di sekitar Damaskus.
Sepanjang krisis Suriah, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap sasaran Iran di Suriah, serta konvoi yang mengangkut senjata ke kelompok militan Syiah Hizbullah, kelompok milisi Lebanon yang diduga didukung Iran.
Sementara itu sedikitnya tujuh tewas dan puluhan orang terluka setelah sebuah bom mobil meledak di Suriah utara, perbatasan Turki pada Minggu (19/7/2020).
"Sebuah bom mobil meledak di sebuah putaran menuju pintu masuk pos perbatasan Bab al-Salam," kata kepala Pengawas HAM Suriah, Rami Abdel Rahman.
"Tujuh orang tewas, termasuk lima warga sipil, dan lebih dari 60 terluka, termasuk perempuan dan anak-anak." paparnya.
Wilayah di Provinsi Aleppo utara, yang dikuasai oleh militer Turki dan pasukan Suriah yang bersekutu, sering dilanda serangan mematikan dan pembunuhan berencana.
Pengawas HAM menyalahkan kelompok ISIS atas serangan pada Minggu. Mereka mengatakan serangan itu bisa jadi merupakan balasan atas meningkatnya operasi oleh Turki dan pasukan yang didukung Turki terhadap sel-sel ISIS di kawasan itu.
Penyeberangan Bab al-Salam merupakan titik masuk penting bagi bantuan kemanusiaan lintas batas ke Suriah utara, tapi tutup awal bulan ini setelah ditekan oleh Rusia dalam Dewan Keamanan PBB.
Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang sejak 2011 dan memaksa lebih dari separuh penduduknya untuk mengungsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: