Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat ke Jokowi: Tak Usahlah Istana Jadi Posko Pemenangan

        Demokrat ke Jokowi: Tak Usahlah Istana Jadi Posko Pemenangan Kredit Foto: Viva
        Warta Ekonomi -

        Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, meminta Presiden Jokowi tidak mencampuri urusan pencalonan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, untuk Pilkada Solo 2020. Misalnya dengan menggunakan Istana Negara untuk kepentingan tersebut.

        "Mau maju [Pilkada] silakan saja. Tapi, tak usahlah rasanya istana dipakai jadi posko pemenangan pilkada," kata Jansen dalam akun twitternya @jansen_jsp.

        Baca Juga: Kenapa Jokowi Pilih Erick Ketuai Tim? Yang Lain Gak Punya Ini

        Sebelumnya, Jokowi dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo bertemu di istana dan salah satu poin yang dibahas mengenai majunya Gibran. Hal ini, kata Jansen, akan menjadi contoh buruk di pemerintahan.

        "Karena pendopo Gubernur akan ikutan, pendopo Bupati dll. Karena contoh itu mengalir dari atas," ujar Jansen.

        Selain itu, Jansen juga berharap Jokowi memberikan klarifikasi terkait pengakuan Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo yang mengaku menerima tawaran jabatan sebagai timbal balik memuluskan langkah Gibran menjadi Cawalkot Solo. Jansen seakan menyindir apakah Pilkada di Medan yang juga melibatkan Menantu Jokowi Bobby Nasution ada intervensi Istana di dalamnya.

        "Baiknya ini segera diklarifikasi jika tidak benar. Karena berita ini sudah kemana-mana. Vulgar sekali. Sudah mirip seperti uang mundur di proyek saja ini namanya. Memakai istana lagi sebagai lokasinya. Apa pilkada Medan kampung saya juga begini? Kita lihat saja," lanjut cuitannya.

        Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, resmi dipilih Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk diusung sebagai calon Wali Kota dalam Pilkada serentak Kota Solo pada akhir tahun 2020.

        Namun, sejauh ini, banyak yang merespons negatif dan menganggap majunya Gibran itu untuk meneruskan dinasti politik Presiden Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: