Orang terkaya nomor 12 dunia hari ini adalah Carlos Slim Helu, menurut catatan Forbes. Pada tahun 2011, Forbes menjadikan dirinya sebagai orang terkaya di dunia mengalahkan Bill Gates dan Waren Buffet.
Pria asal Meksiko ini dilahirkan tanggal 28 Januari 1940. Kekayaan Slim dilaporkan sebesar USD73 miliar termasuk holding company yang dimilikinya pada saat ia menjadi orang terkaya dunia. Kini, berdasarkan catatan Forbes, kekayaan Slim berada di angka USD53 miliar (Rp775 triliun).
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Steve Ballmer, Sobat Bill Gates di Microsoft
Kekayaan Slim berasal dari telekomunikasi. Dialah juga yang mengendalikan tiga perusahaan telekomunikasi besar, yakni Telefonos de Mexico (Telmex), Telcel dan America M¢vil. Ketangguhan Slim dalam berbisnis banyak dipengaruhi sang ayah, Yusef Salim Haddad.
“Dia mengajarkan keberanian. Dia ajarkan, tak peduli seberapa jelek krisis yang terjadi, Meksiko tidak akan hilang. Bila saya mempercayai negara ini, investasi yang cermat akhirnya akan membayar,” ujar Slim memuji sang ayah.
Pada tahun 1952, Yusef meninggal. Slim yang menyandang gelar insinyur teknik sipil dari National Autonomous University of Mexico pada 1961 itu sempat juga mengajar Aljabar dan Linear Programming. Selain itu, dia juga sempat mengajar di lembaga internasional, Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC).
Slim memulai karirnya sendiri sebagai seorang pedagang di Meksiko dan segera memulai brokernya sendiri yang berinvestasi dalam bisnis individu. Pada 1965, modalnya tumbuh cukup besar, sehingga ia bergabung dengan perusahaan lain.
Pada 1966, ia sudah bernilai sekitar USD40 juta dan terus bertambah. Meskipun karir awalnya melihatnya berinvestasi di banyak bisnis individu yang berbeda, fokus utamanya adalah konstruksi, pertambangan, dan real estat, dan ia terus memperoleh bisnis di bidang-bidang tersebut.
Selama tahun 1970-an ia terus mengembangkan pekerjaannya dengan mendirikan dan membeli perusahaan di berbagai industri. Pada 1980, ia telah menyatukan berbagai kepentingannya ke dalam perusahaan induk ‘Grupo Galas’, yang menyatukan semua kepemilikannya.
Pada tahun 1990 dia membeli Telmex dari pemerintah, dengan menggandeng Southwestern Bell Corp dan France Telecom. Saat itu kondisi Telmex sangat morat-marit. Tanpa gentar, Carlos mengubah perusahaan yang merugi itu menjadi pencetak uang.
Setelah puluhan tahun membeli cabang Meksiko dari banyak perusahaan internasional, minat Slim mulai menjangkau di luar Amerika Latin. Dia mengembangkan cabang AS dari perusahaan teleponnya 'Telmex', dan juga membeli saham di 'Tracfone', sebuah perusahaan seluler yang berbasis di AS.
Selama tahun 2000-an, ia terus membangun kerajaannya di AS dan Amerika Latin, membeli dan menjual perusahaan dan meningkatkan taruhannya pada telepon seluler dan kepentingan tembakau yang sudah lama ada. Dia berinvestasi di banyak perusahaan yang beragam selama masa ini termasuk 'The New York Times Company', 'Saks Fifth Avenue' dan maskapai penerbangan 'Volaris'.
Pada 15 Januari 2015, ia menjadi pemegang saham individu terbesar di 'The New York Times Company', dengan kepemilikan 16,8%. Slim mencairkan pinjaman yang diberikan kepada perusahaan, ketika itu menggelepar pada awal resesi AS, untuk mengakuisisi saham ini.
Seperti kebanyakan miliarder lainnya, Slim juga memiliki minat pada dunia filantropi. Dia telah mendirikan tiga yayasan nirlaba. Yayasan-yayasan tersebut berkonsentrasi di Mexico City dan merawat seni, pendidikan, dan perawatan kesehatan; satu untuk olahraga; dan satu untuk restorasi pusat kota.
Slim menikah dengan Soumaya Domit pada tahun 1967 dan dikaruniai enam anak. Namun, istrinya meninggal pada tahun 1999.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: