Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disebut Bunuh Diri, Ayah Editor Metro TV Ngamuk

        Disebut Bunuh Diri, Ayah Editor Metro TV Ngamuk Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polda Metro Jaya menduga editor Metro TV Yodi Prabowo tewas karena bunuh diri. Namun, pihak keluarga tak yakin dengan kesimpulan polisi tersebut.

        Ayah almarhum Yodi, Suwandi (46), mengungkapkan kekecewaan atas hasil rilis kepolisian yang digelar Sabtu (25/7/2020) pagi. Menurut Suwandi, polisi tak menjelaskan secara detail bagaimana proses bunuh diri itu terjadi.

        Baca Juga: Ternyata Bunuh Diri, Editor Metro TV Sempat Konsumsi Amfetamin

        "Saya orang tua emosi mendengar ini, saya nggak yakin anak saya bunuh diri," tegasnya ditemui Okezone di kediaman, Jalan Alle Raya, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

        Beberapa kejanggalan, kata Suwandi, adalah soal kondisi jenazah Yodi yang pada saat ditemukan dalam kondisi tak menyisakan jejak darah di pakaiannya. Seharusnya, lanjut dia, kalau memang Yodi menusukkan pisau ke tubuhnya sendiri sudah pasti bekas darah berceceran di sekujur tubuh.

        "Logikanya kan kalau memang bunuh diri, masa iya bekas darahnya gak bersisa di pakaian, keliatan rapi, nggak mungkin kan. Polisi nggak menjelaskan itu detailnya bagaimana," jelasnya.

        Hal lain yang dipertanyakan keluarga adalah keterangan pihak kepolisian yang menduga pemicunya adalah akibat depresi yang dialami almarhum Yodi. Padahal, sambung Suwandi, tak pernah dia atau istrinya melihat perubahan drastis dari sikap Yodi di rumah.

        "Nggak pernah anak saya kelihatan depresi, dia memang anaknya pendiam," ucapnya.

        Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kesimpulan sementara kematian Yodi Prabowo karena bunuh diri. Kesimpulan itu berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan saksi, hingga hasil dari laboratorium forensik (labfor).

        "Oke dari beberapa faktor dari TKP, penjelasan ahli, dari keterangan yang lain dan bukti penguat, penyidik berkesimpuan bahwa yang bersangkutan diduga kuat bunuh diri," kata Yusri Yunus saat menggelar konpers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: