Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir: Buat Saya Sangat Aneh Kalau Masih Ada yang Nyinyir

        Erick Thohir: Buat Saya Sangat Aneh Kalau Masih Ada yang Nyinyir Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi -

        Masyarakat diingatkan terus menerapkan protokol kesehatan sebab saat ini pandemi corona belum berakhir. Sementara, vaksin Covid-19 baru akan diproduksi pada awal 2021 mendatang.

        Ketua Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir meminta masyarakat bersabar dalam menghadapi pandemi corona.

        "Yang perlu diketahui vaksin memang akan diproduksi, tapi itu baru dilakukan Januari-Februari tahun depan. Berarti masih ada 6-7 bulan lagi kita harus menghadapi Covid-19," ungkap Erick di Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Erick Ditanya-Tanya Pentolan PDIP: Semua Komisaris Titipan Mafia?

        Selama vaksin belum ditemukan, lanjut Erick, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan atas dasar kesadaran sendiri untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan kesehatan diri sendiri. Jangan anggap sepele penerapan protokol kesehatan. Karena, keberhasilan di dalam mengerem mata rantai penularan bergantung dari kepatuhan dan kekompakan masyarakat. 

        "Buat saya sangat aneh kalau ada pihak-pihak yang nyinyir kepada pelaksanaan protokol Covid-19. Padahal, itu bila diterapkan semua pihak membuat kita berhasil mengendalikan penularan," cetusnya. 

        Sementara, Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Herawati Sudoyo menyampaikan pentingnya bagi Indonesia untuk mengembangkan vaksin Covid-19 sendiri. Karena dengan begitu, Indonesia lebih mudah dalam mengembangkan dan menciptakan vaksin baru lainnya untuk menghadapi kemungkinan mutasi virus corona. Apalagi, saat ini virus corona SARS-CoV-2 masih menyimpan banyak misteri.

        "Jadi bila vaksin dari luar negeri ternyata tidak ampuh menangkal Covid-19, akan mudah bagi Indonesia untuk memproduksi ulang vaksin buatan sendiri itu karena semua proses dan teknologi sudah ditangan (dijalani sendiri)," ungkapnya.

        Baca Juga: Masya Allah! Buat Beli Vaksin Pemerintah Harus Siapkan Dana Rp...

        Selain mudah melakukan pengembangan vaksin, lanjut Herawati, membuat vaksin Covid-19 buatan lokal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia. Dia mengatakan, memang saat ini sudah ada 24 kandidat vaksin di dunia yang berada di tahap evaluasi klinis. Bahkan, lima di antaranya sudah masuk fase III.

        Namun demikian, Indonesia tetap perlu mengembangkan vaksin sendiri karena kebutuhan Indonesia banyak mengingat jumlah penduduknya banyak.

        "Jika kita menunggu (vaksin) buatan negara lain, berapa lama kita harus menunggu? Karena dalam memproduksi vaksin butuh waktu. Selain itu kebutuhan kita besar," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: