Menteri BUMN Cek Harga Tiket Pesawat di Bandara Soetta Jelang Nataru, Sudahkah Turun?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pengecekan penurunan harga tiket pesawat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Banten, Rabu (4/12/2024).
Berdasarkan hasil kunjungannya, Erick Thohir menyampaikan harga tiket pesawat di Bandara Soetta sudah turun sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Di Hadapan Pengusaha Jepang, Prabowo Optimis Indonesia Akan Capai Target Tinggi
"Kunjungan hari ini untuk memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat benar-benar terealisasi. Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ngecek harga tiket, ternyata benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi Bapak Presiden," kata Erick, dikutip dari siaran pers Kementerian BUMN, Jumat (6/12).
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa upaya ini belum selesai dan akan terus dievaluasi. "Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki," tambahnya.
Erick juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Menurutnya, kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang dikeluhkan.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick.
Perbaikan Sistematis dan Roadmap Lima Tahun
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, Erick menyadari bahwa kapasitas bandara tidak akan cukup jika tidak ada perencanaan yang sistematis. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Nataru dan Lebaran.
"Pemerintah ingin semuanya terencana. Tidak bisa lagi sifatnya musiman atau kagetan. Kita sedang membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana situasi Lebaran dan Nataru bisa lebih tertata," jelas Erick.
Ia menambahkan upaya ini melibatkan kerja sama lintas kementerian dan sektor swasta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement