Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kabar Baik, Vaksin Imperial College Perluas Uji Klinis

        Kabar Baik, Vaksin Imperial College Perluas Uji Klinis Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
        Warta Ekonomi, London -

        Sebagai upaya memerangi wabah Covid-19, Inggris menyatakan menginvestasikan Rp 1,87 triliun untuk pusat penghasil vaksin terbaru di negerinya. Demikian pernyataan resmi dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

        Sementara uji coba vaksin Covid-19 dilakukan oleh salah satu universitas terkemuka di Inggris, Imperial College London, yang telah menerima pendanaan sebesar Rp 747 miliar dari pemerintah Inggris. Selanjutnya, uji coba ini akan memperluas lokasi uji coba manusia ke wilayah-wilayah lain di seluruh Inggris.

        Baca Juga: Pewaris LG Group Sumbang Rp12 M untuk Percepat Vaksin Corona

        Sebelumnya, studi pra klinis pada tikus menunjukkan, vaksin tersebut dapat menghasilkan antibodi yang sangat spesifik terhadap SARS-CoV-2, yang mampu menetralkan virus.

        Mulai minggu depan, vaksin terobosan ini, yang telah menerima pendanaan lebih dari 40 juta Poundsterling Inggris (Rp 747 miliar) dari Pemerintah Inggris dan 5 juta Poundsterling Inggris (Rp 93 miliar) dari sumbangan filantropi, akan diujicobakan di enam pusat (studi) tambahan, kepada lebih dari 200 orang.

        Yakni Rumah Sakit Chelsea dan Westminster NHS Foundation Trust, Imperial College Healthcare NHS Trust, Rumah Sakit Universitas St George NHS Foundation Trust, University College London NHS Foundation Trust, Universitas Surrey dan Rumah Sakit Universitas Southampton NHS Foundation Trust.

        Para partisipan dengan rentang usia 18-75 tahun akan menerima dua imunisasi dalam waktu empat minggu. Bakal vaksin ini juga telah diujicobakan kepada 92 sukarelawan, menggunakan metode unik RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat yang dapat memperkuat diri.

        Vaksin Imperial College ini didasarkan pada pendekatan baru yang menggunakan untaian kode genetik sintetis (disebut RNA), dari bahan genetik virus. Setelah disuntikkan ke dalam otot, untaian RNA akan memperbanyak diri (melalui proses duplikasi diri) dan menginstruksikan sel-sel tubuh untuk membuat salinan protein runcing yang ditemukan di bagian luar virus.

        Lapisan ini akan melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons virus Corona. Sehingga tubuh dapat dengan mudah mengenali dan mempertahankan diri terhadap virus Covid-19 di masa depan.

        Jika percobaan ini berhasil, vaksin Imperial College ini dapat memberikan dosis efektif dari volume yang relatif rendah. Sehingga cocok untuk diproduksi secara masif dengan biaya yang relatif rendah.

        Terkait hal ini, Kepala Bagian Klinis di Pusat Studi COVAC1, Imperial College menyatakan, uji coba ini telah berjalan dengan baik.

        Lokasi-lokasi tambahan ini akan memungkinkan pihaknya mengevaluasi lebih lanjut tentang keamanan dan imunogenisitas (kemampuan memicu respons imun dari tubuh manusia atau hewan) vaksin ini. Serta memberi data klinis penting.

        Sementara Ketua Pengembangan Vaksin Covid-19 di Imperial College, Prof Robin Shattock menyatakan, hasil awal data pra klinis cukup menjanjikan. “Perluasan uji coba kami ke pusat-pusat (studi) tambahan akan memberikan data lebih lanjut tentang keamanan vaksin, dan respon imun,” terangnya.

        Sedangkan Menteri Bisnis Inggris Alok Sharma menyatakan rasa bangganya, karena cepatnya para ilmuwan dan peneliti Inggris bekerjasama menemukan vaksin coronavirus ini. Untuk itu, ujarnya, Pemerintah Inggris mendukung penuh kerja keras Imperial College melalui investasi lebih dari 40 juta Poundsterling Inggris (Rp 747 miliar).

        “Meski masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menemukan vaksin yang aman dan efektif, saya yakin, kita bisa menghadapi tantangan ini,” yakin Sharma.

        Bahkan Kepala Gugus Tugas Vaksin, Kate Bingham mengatakan, metode menggunakan RNA yang dapat memperkuat diri ini adalah platform yang kuat dan berperan kunci mempersiapkan diri menghadapi pandemi kedepannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: