Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Bali menggelar Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dalam sambutannya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.
Baca Juga: Nah Lho, Opung Luhut Dikepret Faisal Basri: Omong Kosong!
"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19 ini. Jadi saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik, program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik," ujar Menko Luhut, Jumat (31/7/2020).
Luhut melanjutkan, pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini karena penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Tercermin dalam proporsi pariwisata Indonesia, yang dalam BPS mencatat bahwa 60% wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9% devisa pariwisata nasional, yakni sebesar 75 triliun rupiah.
"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah, untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: