Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sesuai Jadwal, Pilpres AS Siap Digelar November

        Sesuai Jadwal, Pilpres AS Siap Digelar November Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Washington -

        Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada Ahad memastikan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS) tetap berlangsung pada 3 November 2020. Pengumuman itu menghentikan usulan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang menginginkan pilpres tahun ini ditunda.

        Presiden AS Donald Trump khawatir sistem pungutan suara lewat surat tidak berjalan transparan saat ia mengusulkan penundaan pilpres pada tahun ini.

        "Kita akan menggelar pemilihan presiden pada 3 November, dan presiden akan menang," kata Meadows saat diwawancarai CBS dalam program Face the Natioure

        Penasihat tim kampanye Trump, Jason Miller, mengumumkan informasi yang sama pada acara Fox News Sunday. Ia mengatakan pemilihan presiden akan berlangsung pada 3 November dan Presiden Trump menginginkan pesta demokrasi itu berlangsung pada 3 November 2020.

        Trump pada Kamis mengusulkan pilpres pada tahun ini ditunda. Usulan itu langsung ditolak oleh pendukungnya, Partai Republik di Kongres, dan kelompok oposisi Partai Demokrat. Di AS, hanya Kongres yang dapat mengubah tanggal pilpres.

        Sejumlah pihak dari oposisi dan pendukung Trump menyebut usulan penundaan merupakan upaya mengalihkan perhatian publik dari berita krisis ekonomi. Beberapa ahli hukum memperingatkan upaya Trump menunda pilpres dapat mengikis kepercayaan pendukungnya terhadap proses pemilihan.

        Presiden Trump, yang didukung Partai Republik, berulang kali berusaha memengaruhi kepercayaan publik terhadap sistem pungutan suara via surat. Meskipun Trump tidak dapat menunjukkan bukti, ia berulang kali mengklaim sistem itu dapat berujung pada kecurangan massal.

        Meadows kembali menyampaikan kekhawatiran Trump, Ahad. Ia memperingatkan pungutan suara via surat harus ditangani dengan tepat. Namun, ia tidak menyebut contoh kecurangan pada masa lalu.

        Saat ditanya apakah usulan Trump itu sikap yang kurang bertanggung jawab, Meadows membalik pertanyaan tersebut.

        "Itu merupakan kewajiban presiden untuk berkata demikian apalagi jika kita akan mencoba pungutan suara via surat universal 100 persen, (karena, red) akankah kita akan mendapatkan hasilnya pada 3 November? Saya memperkirakan kita kemungkinan tidak akan mendapatkan hasilnya pada 1 Januari," kata Meadows.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: