Perusahaan teknologi keuangan B2B, Ayoconnect mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai US$5 juta dari investor untuk membangun jaringan tagihan (Open Bill Network) di Indonesia.
Ayoconnect menghubungkan perusahaan penyedia tagihan (perusahaan listrik/air, telekomunikasi, institusi pendidikan, dan lainnya) dengan mitra pembayaran online dan offline (termasuk Indomaret, PT Pos Indonesia, dan sejumlah institusi keuangan), yang masuk dalam jaringan Ayoconnect.
"Pendanaan Pra-Seri B ini akan digunakan untuk investasi dalam teknologi dan pengembangan jaringan kemitraan untuk menghubungkan penyedia tagihan dan mitra pembayaran, dengan infrastruktur dasar untuk pembayaran tagihan digital," kata Co-Founder & CEO Ayoconnect, Jakob Rost dalam keterangan resminya, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Grab & Gojek Bisa Dulang Cuan Gede, Tapi Bukan dari Layanan Utama
Baca Juga: Peramal Industri Makanan Kantongi US$12 Juta dari Seri A
Dengan pendanaan tersebut, Ayoconnect berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari US$10 juta. Investor pendanaan Pra-Seri B adalah BRI Ventures, perusahaan perpanjangan tangan modal ventura BRI; perusahaan internet Kakaku.com Inc; dan Brama One Ventures.
Investor awal seperti spesialis teknologi keuangan global Finch Capital dan Amand Ventures juga berpartisipasi dalam ronde tersebut. Investor Ayoconnect lainnya adalah Strive dan AC Ventures.
Dengan posisi strategis mereka yang unik, yaitu membangun sebuah jaringan pembayaran tagihan terbuka (Open Bill Network), Ayoconnect menawarkan solusi One API yang memungkinkan perusahaan penyedia tagihan memperluas titik pembayaran mereka dengan upaya minimum, sedangkan mitra pembayaran memiliki akses secara langsung ke 2.500 produk tagihan.
Hingga Juli 2020, Ayoconnect telah memproses lebih dari 40 juta pembayaran melalui 600 perusahaan penyedia tagihan dan 40 mitra pembayaran mereka, juga telah menggandeng sejumlah partner seperti DANA, LinkAja, PT Pos Indonesia, BRI, Bank Permata, Bukalapak, Lazada, dan Pegadaian.
Jumlah transaksi perusahaan juga tercatat meningkat 400 persen dalam jangka waktu enam bulan selama periode Januari-Juni 2020.
Jakob menambahkan bahwa industri pembayaran tagihan Indonesia masih didominasi secara offline, terpisah, dan manual.
"Salah satu solusi kami adalah sebuah pengingat tagihan (Billing Reminder) yang membantu mitra kami, seperti Bank Mandiri Card Division dan institusi finansial lainnya, melakukan auto-debet untuk pembayaran tagihan," kata Co-Founder & COO Ayoconnect, Chiragh Kirpalani.
Selanjutnya Ayoconnect juga menambah jumlah pegawai menjadi dua kali lipat sehingga saat ini memiliki hampir 100 karyawan yang berkantor pusat di Indonesia serta pusat teknologi yang berbasis di India.
Sebagai tambahan, Ayoconnect mengumumkan bahwa Alex Jatra bergabung ke dalam jaringan mereka sebagai Chief Financial Officer. Alex berpengalaman dalam industri ekuitas pribadi, modal ventura, dan menjabat pangkat C-Level di perusahaan ekosistem teknologi Indonesia.
Ayoconnect (sebelumnya disebut Ayopop) didirikan pada November 2015 oleh Jakob Rost dan Chiragh Kirpalani. Sebelumnya, Jakob adalah Managing Director di Lazada Indonesia, dan juga BCG Consultant yang berpindah ke Indonesia tujuh tahun lalu.
Ide untuk perusahaan tersebut datang saat Jakob bertemu dengan Chiragh, pengusaha Indonesia yang sukses dan pernah berhasil mencapai exit pada startup sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti