Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Bom Atom?

        Apa Itu Bom Atom? Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bom atom adalah senjata nuklir yang ledakannya dari proses reaksi fisi. Energinya diproduksi dari inti atom. Sejarah dunia mencatat, bom atom AS pernah meledakkan Nagasaki dan Hiroshima di Jepang.

        Kekuatan ledakan bom atom seringnya diukur dalam kiloton atau ribuan ton TNT. Bom atom pertama dikembangkan di New Mexico, pemerintah AS mengembangkan senjata yang bergantung pada teknologi bom atom tetapi proses detonasinya diperbanyak agar ledakannya lebih kuat.

        Baca Juga: Trump Bilang Ledakan Beirut Mirip Bom karena...

        Pada 1940, pemerintah AS menyetujui dana sebesar 6.000 dolar untuk membiayai pembuatan bom atom itu. Proyek yang disebut sebagai proyek Manhattan itu akhirnya mencapai hasil lima tahun kemudian dengan dana yang membengkak hingga dua juta dolar.

        Rencana awalnya, bom atom akan dijatuhkan kepada Jerman. Namun, karena Jerman telah menyerah dalam Perang Dunia II, pada Agustus 1945 Jepang menjadi korban dari serangan bom atom generasi pertama tersebut.

        Bom atom adalah salah satu dari tipe senjata nuklir. Untuk diketahui, senjata nuklir memiliki dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi ledakannya hanya dari proses reaksi fisi. Senjata tipe ini secara umum dinamai bom atom (atomic bomb, A-bombs). Energinya hanya diproduksi dari inti atom.

        Tantangan utama di semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT ke sekitar 500.000 ton (500 kilotons) dari TNT.

        Tipe kedua memproduksi sebagian besar energinya melalui reaksi fusi nuklir. Senjata jenis ini disebut senjata termonuklir atau bom hidrogen (bom-H), karena tipe ini didasari proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).

        Senjata terbesar yang pernah diledakan (the Tsar Bomba dari USSR) merilis energi setara lebih dari 50 juta ton (50 megaton) TNT. Hampir semua senjata termonuklir adalah lebih kecil dibandingkan senjata tersebut, terutama karena kendala praktis seperti perlunya ukuran sekecil ruang dan batasan berat yang bisa didapatkan pada ujung kepala roket dan misil.

        Selain itu, ada juga tipe senjata nuklir lain, sebagai contoh boosted fission weapon, yang merupakan senjata fisi yang memperbesar yield-nya dengan sedikit menggunakan reaksi fisi. Tetapi fisi ini bukan berasal dari bom fusi. 

        Pada tipe boosted bom, neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fusi berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bom fisi. Contoh senjata didesain untuk keperluan khusus; bom neutron adalah senjata termonuklir yang menghasilkan ledakan relatif kecil, tetapi dengan jumlah radiasi neutron yang banyak.

        Meledaknya senjata nuklir ini diikuti dengan pancaran radiasi neutron. Senjata jenis ini, secara teori bisa digunakan untuk membawa korban yang tinggi tanpa menghancurkan infrastruktur dan hanya membuat fallout yang kecil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: