Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos TikTok Dibela Pemerintah China, Bakal Ada Pembalasan untuk AS

        Bos TikTok Dibela Pemerintah China, Bakal Ada Pembalasan untuk AS Kredit Foto: Time.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder pendiri TikTok dan ByteDance, Zhang Yiming telah mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan tekanan AS dalam melakukan penjualan dan mencoba untuk menghilangkan kekhawatiran keamanan Amerika atas platform mereka.

        Sejak diluncurkan pada tahun 2017, TikTok telah menjadi sensasi di internet lantaran pengguna aktifnya mencapai sekitar 800 juta secara global. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Zhang mencapai USD16,2 miliar (Rp236 triliun) menjadikannya orang terkaya ke-16 di Tiongkok dalam  real-time Forbes.

        Baca Juga: Cuekin AS, Bos TikTok Minta Karyawan Fokus Kembangkan Aplikasi

        DIlansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (6/8/2020) media pemerintah China juga mengatakan bahwa negara itu tidak akan menerima pencurian perusahaan teknologi miliknya. Mereka menambahkan memiliki banyak cara untuk menanggapi jika pemerintahan Presiden AS Donald Trump menindaklanjuti dengan perampasan ini.

        “Washington sangat menyadari bahwa Beijing akan berhati-hati dalam membalas karena menilai investasi asing di China, dan investasi AS yang cukup besar di China lebih penting bagi ekonomi China daripada investasi China yang jauh lebih kecil dan menyusut ekonomi AS,” ujar China Daily.

        Surat kabar yang dikelola pemerintah ini tidak menjelaskan lebih lanjut tentang bentuk pembalasan yang kemungkinan besar akan dilakukan.

        Sebagaimana diketahui, Trump pada hari Senin mengatakan bahwa Microsoft akan membeli TikTok. Ia menekankan akuisisi harus diselesaikan pada 15 September dan pemerintah federal harus mendapatkan 'jatahnya'.

        Ketika ketegangan antara Washington dan Beijing terus meningkat, perusahaan teknologi China semakin terjebak di antara kebijakan kedua negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: