Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Goyahkan Ekonomi, Latinusa Hati-hati Keluarkan Uang

        Pandemi Goyahkan Ekonomi, Latinusa Hati-hati Keluarkan Uang Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) memutuskan untuk menerapkan prinsip kehati - hatian ditengah ketidakpastian ekonomi global lantaran Pandemi Covid-19. Alhasil, produsen tunggal produk tinplate Tanah Air ini mementingkan efisiensi di segala bidang guna menghadapi Pandemi.

        Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi menuturkan, Perusahhaan bakal melakukan efisiensi mulai dari menekan biaya produksi, meningkatkan inovasi serta mengoptimalkan penggunaan timah. Dengan demikian, kebutuhan belanja modal tahun ini tidak terlalu banyak guna mendukung strategi efisiensi yang perusahaan terapkan.

        "Awalnya itu perseroan memproyeksikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) itu sebesar US$4,8 juta tahun ini, namun adanya Pandemi serta dalam rangka efisiensi ini, mungkin hanya mampu terealisasi kurang dari 25% hingga akhir tahun ini,"kata Jetrinaldi, saat Public Expose NIKL di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

        Baca Juga: Bos Latinusa Beberkan Strategi Bisnis di Era Pandemi

        Ia menilai ketidakpastian kondisi perekonomian sejak awal 2020 menekan industri tinplate nasional. Meski sepanjang semester I-2020, industri tinplate mengalami pelemahan akibat kondisi pandemi Covid-19, namun perseroan mampu bertahan dengan laba bersih di paruh pertama tahun ini senilai US$290 ribu dan laba komprehensif tahun berjalan sebesar US$308 ribu.

        "Namun, kami melihat kondisi industri tinplate di awal semester kedua tahun ini sudah sedikit membaik. Trennya sudah mulai ada recovery."kata Jetrinaldi.

        Dia berharap, pola recovery ekonomi di awal semester II-2020 bisa berlanjut hingga akhir tahun ini, sehingga kinerja keuangan NIKL bisa lebih baik dibanding pada enam bulan pertama di 2020.

        "Tetapi, target pertumbuhan (penjualan) di 2020 yang sebesar 10%, itu nampaknya masih akan sulit untuk tercapai,"tutur Jetrinaldi.

        Lebih lanjut Jetrinaldi menyatakan, NIKL sebagai produsen tunggal produk tinplate makanan dan minuman di pasar domestik menetapkan target pangsa pasar mencapai 60% di tengah penurunan konsumsi tinplate nasional per semester I-2020 sebesar 5,88% (y-o-y).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: