Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Gempuran Produk Impor, Latinusa Anggarkan Belanja Modal US$2,3 Juta

Lawan Gempuran Produk Impor, Latinusa Anggarkan Belanja Modal US$2,3 Juta Kredit Foto: Latinusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten logam, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menyatakan bahwa perseroan sepanjang 2024 bakal fokus menyiapkan strategi untuk berkompetisi dengan produk impor. 

Direktur Utama Latinusa, Jetrinaldi, mengungkapkan bahwa dengan adanya hantaman produk impor, perseroan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, sehingga NIKL bisa menjual lebih banyak produk dengan margin yang lebih baik.

"Kami berharap adanya dukungan kebijakan dari pembina industri, agar dalam kondisi pasar yang seperti ini, kami berharap banyak ada kebijakan untuk mengutamakan produksi dalam negeri," papar Jetrinaldi, dalam Public Expose secara virtual, Kamis (25/4).

Baca Juga: DRMA Bangun Pabrik BLDC, Motor Penggerak Untuk Kendaraan Roda Dua Listrik

Lebih lanjut Ia menyebut jika perseroan tahun ini menargetkan penjualan mencapai USD192,6 juta atau bertumbuh 12,6 persen dibandingkan Tahun Buku 2023, yakni USD171,09 juta.

"Target penjualan kami sebenarnya, kalau dibandingkan 2023, itu lebih kurang naik sekitar 12,6 persen menjadi USD192,6 juta," katanya. 

Baca Juga: Laba Bersih Naik, Unilever Optimis Bisnis akan Kembali Tumbuh

Guna mendukung pencapaian target penjualan 2024, perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Latinusa akan menganggarkan belanja modal (capex) yang bisa menopang upaya perseroan dalam menjaga produktivitas dan kualitas produk.

"Kami rencanakan capex 2024 kurang lebih USD2,3 juta. Ini peruntukannya lebih banyak kepada menjaga produktivitas dan kualitas produk," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, sumber dana capex 2024 akan berasal dari kas internal NIKL . "Sumber dana capex, sejauh ini kami masih mengandalkan modal sendiri. Karena, ini lebih berkaitan dengan target operasi berupa produktivitas, maka kami lebih mengandalkan modal sendiri," kata Jetrinaldi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: