Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Percaya Sama Anak Muda, Eh Bu Mega Disemprot Partai AHY!!'

        Gak Percaya Sama Anak Muda, Eh Bu Mega Disemprot Partai AHY!!' Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon buka suara terkait pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sedikit meragukan kepemimpinan kaum muda dari kalangan milenial.

        Menurut Jansen, yang menentukan kapasitas dan kualitas pemimpin bukan dari soal usia. Namun, pemimpin dinilai dari kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan mampu menjawab tantangan bangsa.

        Baca Juga: Mas Anies, Hati-Hati Jika 2024 Diduetkan dengan AHY, Bisa Keok!

        Baca Juga: Bertemu Megawati, Gibran: Saya Siap Tempur!

        "Pemimpin itu bukan soal usia ya, tua, muda, apalagi milenial atau tidak. Tapi ini terkait soal mampu tidaknya dia menjalankan tugas dengan baik serta menjawab tantangan yang dihadapi bangsanya pada saat itu. Sekaligus dia punya modal dasar yang cukup tidak sesuai kebutuhan zamannya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/8/2020).

        Lanjutnya, ia menyebut kemampuan tersebut meliputi latar belakang pendidikan, integritas, pemahaman terhadap masalah bangsa dan menjawab persoalan

        Sambungnya, ia mengatakan fenomena global banyak pemimpin muda, seperti Justin Trudeau dari Kanada, hingga Emmanuel Macron dari Perancis terpilih di usia 40 tahun. Jauh sebelum itu, mantan Presiden Amerika John F Kennedy dan Theodore Roosevelt terpilih di usia 40an. Bahkan sang Proklamator Bung Karno menjadi presiden di usia 44 tahun.

        Namun, ada juga pemimpin dari usia tua, seperti Presiden AS Donald Trump dan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.

        "Jadi sekali lagi, pemimpin itu tidak terkait soal usia, tapi lebih kepada soal kemampuan dia menjawab tantangan yang dihadapi bangsanya serta memberi keyakinan kepada rakyat untuk sesuatu yang baru," cerusnya.

        Sebelumnya, Megawati mengatakan, Pilkada 2020 merupakan persiapan menuju Pemilu Presiden dan legislatif di 2024. Dia menyoroti regenerasi kepemimpinan di 2024 yang diprediksi bakal bermunculan calon pemimpin muda atau dari kalangan milenial.

        Lantas, dia menilai kelompok muda atau milenial ini belum tentu dapat membuktikan anggapan lebih memiliki wawasan yang luas dibanding generasi-generasi sebelumnya.

        "Pertanyaannya, kan keren ya milenial kayaknya wah, wawasannya banyak, wawasannya sangat ke depan, pertanyaan saya apakah benar demikian?" ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: