Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berat! Sri Mulyani Akui Pemulihan Ekonomi Berat Dilakukan

        Berat! Sri Mulyani Akui Pemulihan Ekonomi Berat Dilakukan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus berbenah guna menyelamatkan ekonomi Indonesia pada tahun 2020. Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui bahwa upaya memulihkan ekonomi Indonesia akan berat sekali.

        Sri Mulyani mengatakan, agar terhindar dari resesi ekonomi tahun ini, tergantung dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga ini.

        "Resesi itu definisinya itu kalau dua kuartal berturut-turut yaitu pertumbuhan year on year-nya itu negatif. Kita sudah di kuartal kedua, kita negatif 5,32%. Jadi kalau tidak ingin negatif maka pada kuartal ketiga harus dipulihkan. Memulihkan ekonomi itu sangat berat sekali," ujar Sri Mulyani, Senin (17/8/2020).

        Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan PNS Dapat Gaji ke-13 dan THR Tahun Depan

        Dia melanjutkan, guna memulihkan ekonomi, Indonesia harus mampu menggenjot konsumsi dan investasi. Sebab, kedua sektor ini diketahui berkontribusi paling besar bagi pertumbuhan ekonomi. "Dua varibel itu, yakni investasi dan konsumsi harus dipulihkan karena kedua sektor ini menyumbang besar pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 90%," jelasnya.

        Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Bergerak ke Arah Negatif

        Sri Mulyani juga menambahkan, pemerintah akan terus menggunakan instrumen kebijakan yang dimiliki secara maksimal, serta berkoordinasi terkait kebijakan fiskal moneter untuk bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Selain itu, agar dapat tercipta stabilitas, terutama pada instrumen-instrumen penting seperti surat berharga negara, pasar saham, juga nilai tukar.

        "Burden sharing antara fiskal dan moneter yang selama ini sudah memberikan confidence dan cukup memberikan kontribusi terhadap sentimen positif di pasar surat berharga negara akan tetap kita jaga kredibilitasnya pada tahun depan dengan pemahaman bahwa situasi ini memang sangat eksepsional namun kita tetap hati-hati untuk membangun fundamental dan kembali kepada track pertumbuhan ekonomi yang sehat," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: