Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gambarkan Situasi Corona di Bogor, Walkot: Ini Suasana Perang

        Gambarkan Situasi Corona di Bogor, Walkot: Ini Suasana Perang Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut kasus terkonfimasi positif covid-19 di wilayahnya semakin tinggi. Dikhawatirkan, Kota Bogor kembali menjadi zona merah penularan covid-19.

        "Ini suasananya perang, unit lacak dan pantau bergerak cepat, saya betul-betul khawatir kalau masih biasa saja, tidak cepat bisa jadi zona merah," tegas Bima, dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

        Menurutnya, hal paling berbahaya yang harus segera diantisipasi yakni tingkat kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan semakin menurun. Sehingga, kasus penularan covid-19 menjadi semakin cepat.

        Baca Juga: Penting! Ini Update Istilah-istilah Corona dari Pemerintah

        "Masyarakat harus sadar, aparatur wilayah sampaikan pesan ke warga bahwa Kota Bogor belum aman dan jangan sampai pengawasan longgar," jelasnya.

        Saat ini, lanjut Bima, kasus positif covid-19 di Kota Bogor kecenderungan transmisi lokal dengan klaster dominan keluarga dan permukiman. Ia pun meminta camat dan lurah untuk memperketat kegiatan yang mengundang kerumunan walaupun hanya sebentar.

        "Saya minta semua OPD mengakselerasi protokol kesehatan dan gebrak masker berkoordinasi juga dengan tim penggerak PKK," cetus Bima.

        Untuk informasi, berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor hingga Senin 18 Agustus 2020 tercatat total kasus covid-19 berjumlah 434 orang, dengan rincian 25 orang meninggal, selesai isolasi atau sembuh 243 orang dan positif aktif 166 orang.

        Kemudian untuk kasus dengan kategori kontak erat (orang tanpa gejala) hingga saat ini di Kota Bogor jumlahnya mencapai 1.073 orang, discarded atau selesai 928 orang, masih di karantina 145 orang.

        Terakhir, kasus dengan kategori suspek (orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan) sebanyak 2.373 orang terdiri dari meninggal 36 orang, discarded 2.226 orang dan masih sakit 111 orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: