Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Airlangga: Daya Tahan Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain

        Airlangga: Daya Tahan Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai daya tahan ekonomi Indonesia terhadap dampak pandemi Covid-19 masih lebih baik dibandingkan negara lain.

        Sebagai contoh, ekonomi Jepang tumbuh negatif 27,8% dan Inggris minus 21,7 akibat Covid-19. Sementara ekonomi Indonesia negatifnya 5,32% di kuartal II 2020.

        "Artinya kemampuan Indonesia dalam bertahan di tengah pandemi sudah berjalan cukup bagus. Pilihan kebijakan kita untuk tidak melakukan lockdown secara penuh berhasil menghindari kita dari (penurunan) ekonomi yang lebih dalam meski kepatuhan kita akan protokol kesehatan harus terus didorong mutlak," ujar Airlangga dalam sambutannya pada acara The Most Valuable Company Award 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

        Baca Juga: Masuk Resesi atau Tidak, Jokowi: Kuncinya di Kuartal III-2020

        Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi dari Jokowi Kelewat Ambisius!

        Dengan capaian tersebut, Airlangga memperkirakan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 akan berada di kisaran -0,49 sampai 0,2%. Lagi-lagi proyeksi ini masih lebih baik dibandingkan negara tetangga atau negara lain di dunia.

        "Ini jauh lebih baik dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat yang diperkirakan -5,1%, Inggris -9,5% atau bahkan Jerman yang sampai akhir tahun diperkirakan -6,2%. Di Asia, Jepang diperkirakan -4,9%, Singapura -5,6%, Thailand -5,7, dan Malaysia -3,2%," jelasnya.

        Dirinya optimis Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut. Apalagi ada kabar menggembirakan dari kinerja ekspor Indonesia.

        "Bagi Indonesia ada kabar positif, ekspor Juli 2020 sebesar 13,7 miliar dolar AS sehingga neraca perdagangan surplus 3,26 miliar AS di mana sektor nonmigas 3,52 miliar AS dan migas negatif 0,25 miliar AS," ucapnya.

        Oleh sebab itu, Airlangga berharap optimisme ini dapat terus didorong agar industri keuangan dan industri dalam negeri didukung penuh sehingga ekonomi dapat berjalan scara lebih baik. 

        Optimisme ini, lanjut Airlangga, akan lebih besar apabila vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba benar-benar kita dapatkan dan produksinya disiapkan secara mandiri pada awal 2021.

        "Nah ini penting agar pemulihan ekonomi berjalan maksimal bila aspek kesehatan ditangani dengan baik dengan menekan angka positif, mengurangi tingkat kematian, dan menambah tingkat kesembuhan. Jadi tentu penemuan dan suksesnya vaksin ini jadi faktor penentu," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: