Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bocoran Reshuffle, Yah... Peluang AHY Masuk Istana Tipis

        Bocoran Reshuffle, Yah... Peluang AHY Masuk Istana Tipis Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, ia menyebut Jokowi akan merombak 11 hingga 18 anggota kabinet, pasca Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

        Ia mengatakan, akan ada pemain baru yang akan masuk Istana, seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Sandiaga Uno.

        Baca Juga: Saran untuk Mas AHY, IPO: Jangan Masuk Kabinet Jokowi, Lebih Baik

        Baca Juga: Gak Percaya Sama Anak Muda, Eh Bu Mega Disemprot Partai AHY!!'

        Terkait itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peluang AHY diajak gabung dalam kabinet kecil.

        “Sangat kecil kemungkinan AHY ditarik ke kabinet Indonesia Maju,” katanya kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).

        Menurut dia, yang lebih berpeluang adalah orang-orang dari Partai Amanat Nasional (PAN). “Jika memang diperlukan tambahan mitra koalisi, justru PAN lebih berpeluang. AHY memimpin parpol dan tentu lebih berpeluang untuk membesarkan Demokrat menghadapi kontestasi 2024. Dan ini menjadi momentum Demokrat untuk terap di luar pemerintahan demi menjaga populisme parpol di 2024,” katanya.

        Justru, sambungnya, Sandiaga Uno lah, yang lebih berpeluang mengisi Kabinet Indonesia Maju. Sebab, posisi Sandi di Gerindra yang notebene partai pendukung pemerintah lebih berpeluang ketimbang Demokrat.

        “Sandiaga Uno jauh lebih memungkinkan, baik dari sisi kapasitas maupun afiliasi politik. Sehingga koalisi pemerintah akan lebih nyaman jika Sandiaga masuk,” urainya.

        “Hanya saja, ini bergantung presiden memandang perlu tidaknya reshufle dalam pertimbangan politik,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: