Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        YFI Depak Bitcoin Cuma Hitungan Hari, Kok Bisa?

        YFI Depak Bitcoin Cuma Hitungan Hari, Kok Bisa? Kredit Foto: Unsplash/Viktor Forgacs
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga aset kripto yEarn Finance (YFI) melambung 330% menjadi Rp210 juta dalam hitungan hari. Kini YFI lebih mahal dari cryptocurrency terpopuler bitcoin yang sudah mencapai Rp180 jutaan per 1 bitcoin.

        Di market Indodax, platform bitcoin dan crypto exchange, YFI awalnya dijual Rp51 jutaan pada Minggu (6/8/2020) atau hari pertama dia melantai di bursa Indodax. Tetapi, pada Jumat (21/8/2020) pagi, YFI berada pada level Rp210 juta. 

        CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan YFI mencatatkan relly secara terus-menerus selama beberapa hari semenjak pertama kali listing. YFI menambah daftar cryptocurrency yang mencatatkan performa fantastis dalam beberapa hari. Sebelumnya, ada banyak cryptocurrency yang juga harganya naik dalam periode yang singkat.

        Baca Juga: Langkahi Bitcoin, Harga Aset Kripto Ini Tembus Rp210 Juta

        "YFI mencatatkan kinerja yang fantastis semenjak pertama kali listing di Indodax. Bahkan, kenaikan yang fantastis itu membuat YFI lebih mahal dari bitcoin," kata Oscar, Jumat (21/8/2020). 

        Oscar mengungkapkan, kenaikan harga YFI dikarenakan sistem DeFi yang sedang ramai digunakan. YFI merupakan salah satu cryptocurrency yang bisa masuk di sistem DeFi. 

        Menurut perhitungan terakhir pada 17 Agustus 2020, nilai total yang tersimpan di seluruh ekosistem DeFi melampaui US$6,4 miliar. Perluasan keseluruhan pasar DeFi telah menyebabkan nilai total yang tersimpan di YFI mencapai US$600 juta.

        "DeFi mendorong permintaan YFI hingga akhirnya meningkatkan harga YFI secara drastis dalam hitungan beberapa hari saja," jelasnya.

        DeFi atau decentralized finance adalah sistem moneter yang terbuka atau open finance yang dibangun di atas teknologi blockchain. DeFi memiliki sifat desentralisasi atau tidak terpusat. DeFi sedang digandrungi karena orang-orang meyakininya sebagai bentuk sistem moneter masa depan. 

        Salah satu yang bisa dilakukan dengan sistem DeFi adalah peminjaman atau pendanaan dengan menjadikan cryptocurrency sebagai jaminan atau agunan. Ini tentunya banyak dimanfaatkan oleh crypto holder seperti penambang dan pegiat kripto lainnya. Bahkan, juga banyak dimanfaatkan investor dan industri keuangan.

        "Ini membuat permintaan aset kripto terus stabil karena orang-orang tidak menjual aset kriptonya. DeFi mencegah pengurangan permintaan terhadap cryptocurrency. Sehingga, permintaannya terjaga dan membuat harga tetap melanjutkan kenaikan," kata Oscar. 

        DeFi menciptakan ekosistem baru di dunia blockchain dan cryptocurrency dan membuatnya semakin populer. DeFi membuktikan meingkatkan harga cryptocurrency secara fantastis. Tidak hanya YFI, bitcoin dan ethereum juga meningkat dan mencatatkan rekor tertinggi semenjak 2018. 

        "Bitcoin kembali melambung mencapai Rp185 juta pada beberapa wakru lalu. Saat ini masih berada di level tertingginya di sekitar Rp180 juta. Salah satu faktornya juga karena DeFi. Selain itu, juga ada ethereum dan lain-lain yang meningkat karena DeFi," katanya.

        Oscar meyakini, di masa depan, DeFi semakin banyak lagi digandrungi orang-orang atau bahkan diterapkan dalam sistem keuangan industri atau kebijakan financial suatu negara. Ini seiring meningkatnya pemahaman orang-orang terhadap dunia blockchain dan cryptocurrency.

        "Dengan semakin jelasnya kegunaan dari bitcoin ini melalui DeFi ikut meningkatkan permintaan bitcoin dan kripto lainnya. Kripto sekarang bisa jaminan aset juga selain sebagai meda investasi dan bagian dari infrastruktur blockchain," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: