Momentum di Tahun Politik
WE Online, Jakarta- Di penghujung tahun 2013, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Surat Edaran (SE) Nomor 6/D.05/2013 tentang Penetapan Tarif Premi serta Ketentuan Biaya Akuisisi pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor dan Harta Benda serta Jenis Risiko Khusus Meliputi Banjir, Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, ?dan Tsunami.
Joseph mengapresiasi penetapan tarif premi yang mulai berlaku per 1 Februari 2014 ini. ?Adanya kebijakan dari OJK mengenai tarif atas dan bawah justru menyenangkan kami. Kami sangat berterima kasih,? ujarnya. Dia yakin peraturan ini akan menekan perang premi, sehingga perusahaan asuransi akan bersaing dalam hal diversifikasi dan inovasi produk, serta pelayanan yang terbaik kepada konsumen. ?Jadi kita perang otak, bukan price war,? tegasnya.
Lewat SE ini, OJK menetapkan batas bawah dan batas atas tarif premi asuransi kerugian. Hal ini dapat mencegah tarif premi yang terlalu rendah, sehingga perusahaan asuransi akhirnya tidak memiliki dana saat terjadi klaim. Artinya, perang tarif premi tidak hanya akan berdampak kepada perusahaan asuransi kecil, tetapi dapat menjadi faktor pemicu ketidaksehatan bagi industri asuransi di Indonesia. Adanya pengaturan tersebut juga menjamin perlindungan konsumen dari harga premi yang terlampau tinggi. Oleh karena itu, OJK menetapkan batas atas premi. Ketentuan baru ini diharapkan dapat memberi ruang untuk berkompetisi yang lebih sehat.
Namun, bukan itu saja momentum besar yang diharapkan Joseph menjadi katalisator pertumbuhan bisnisnya di tahun 2014 ini. Mengacu pada idiom tahun politik, Joseph juga optimistis momen pemilihan umum (Pemilu) akan ikut mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan. Tanpa ragu, dia mengatakan hal itu akan terjadi terutama jika calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi, terpilih menjadi presiden. Joseph mengaku sudah mengagumi Gubernur DKI Jakarta itu sejak Pilgub DKI di tahun 2012. Dia percaya jika Jokowi masuk istana maka belanja infrastruktur pemerintah akan meningkat, pembangunan akan banyak dilakukan, dan kredit akan mengucur. Semua itu akan berpengaruh positif pada industri, termasuk asuransi.
Pendapat Joseph itu bisa jadi salah satu bentuk optimisme kepada industri asuransi di tahun politik ini. Bahkan impiannya itu bukanlah ?mimpi di siang bolong. Seperti kita ketahui, begitu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Jokowi sebagai capres PDI-P, Jumat (14/3) siang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat signifikan menjelang penutupan di sore hari. IHSG menembus kisaran level 4.800. Padahal sejak pagi indeks bergerak melemah di kisaran 4.680?4.720, seiring dengan koreksi tajam yang melanda bursa di Asia. Berita pencapresan Jokowi di siang hari itu berhasil memberikan euforia yang luar biasa. Umumnya investor berharap jika Jokowi terpilih menjadi presiden maka pembangunan infrastruktur dapat berjalan maksimal.
Joseph mengatakan pertumbuhan bisnis asuransi bergantung pada pertumbuhan perekonomian. Tak terkecuali untuk perusahaannya, sebagai asuransi yang mengandalkan hubungan dengan perusahaan pembiayaan. ?Bisnis kami kan sebenarnya nempel di pembiayaan,? ungkap Joseph. Makin banyak pembelian kendaraan bermotor, maka hal itu akan berdampak positif pada premi yang dikantonginya. Makin banyak properti yang dibeli maka akan menggenjot jumlah premi perusahaan. Bahkan, makin besar investasi mengalir, maka perusahaan asuransi juga akan mencicipi buah manis dari investasi.? ?
Mitra Maparya sejauh ini masih memprioritaskan sasaran produknya kepada nasabah kumpulan. Namun, bukan berarti perusahaan ini mengabaikan nasabah perorangan. Karena lebih menyasar nasabah kumpulan, maka hal itu menentukan jalur pemasaran yang ditempuhnya. Mitra Maparya tidak memasarkan produk asuransinya lewat agen pemasar atau secara ritel, tetapi ?melalui kerja sama dengan perusahaan pembiayaan dan perbankan. Bank-bank besar di Indonesia telah digandeng Mitra Maparya untuk memasarkan produk-produknya. Untuk produk asuransi kesehatan, Mitra Maparya juga menawarkan dengan pendekatan kumpulan di berbagai perusahaan. Dengan bentuk pemasaran yang demikian, tentunya wajar jika perusahaan sangat mengharapkan ekonomi nasional terus bergairah, di mana daya beli masyarakat meningkat, pemberian kredit dan pembiayaan juga meningkat. (BERASAMBUNG)
Sumber: Majalah Warta Ekonomo Nomor 9
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/jafei
Editor: Arif Hatta
Tag Terkait: