Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk Yakin Otak Manusia Bisa Ditanam Cip Komputer Buatannya

        Elon Musk Yakin Otak Manusia Bisa Ditanam Cip Komputer Buatannya Kredit Foto: Patrick T Fallon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Elon Musk baru saja memamerkan chip brain-computer interface buatan startup yang ia dirikan, Neuralink. Musk yakin cip tersebut bakal bisa ditanamkan ke otak manusia. Musk mengatakan hal itu setelah cip mampu bertahan selama dua bulan setelah ditanam di otak babi.

        Dilansir dari CNN International di Jakarta, Rabu (2/9/2020) sebagaimana diketahui, Musk mendemonstrasikan secara streaming tiga babi yang tidak terlalu kecil. Babi pertama tidak memiliki implan cip Neuralink. Babi kedua memiliki cip Neuralink yang telah ditanamkan di masa lalu; dan babi ketiga bernama Gertrude yang memiliki prototipe perangkat cip tersebut.

        Baca Juga: Elon Musk Dikritik Ahli Saraf Akibat Demo Tanam Chip di Otak Babi

        Musk mengaku bahwa pihaknya telah menanam implan cip Neuralink di Gertrude sejak dua bulan lalu di mana implan tersebut terhubung dengan neuron di moncongnya. Sehingga, moncong Gertrude akan mengirimkan lonjakan saraf yang terdeteksi lebih dari 1.000 elektroda di implan jika menyentuh sesuatu.

        Musk memilih babi karena menurutnya sangat mirip dengan manusia.

        "Jika kita akan memikirkan berbagai hal untuk manusia, maka babi adalah pilihan yang baik. Jika perangkat tahan lama pada babi, bertahan di sana selama dua bulan dan menjadi kuat, maka itu pertanda baik perangkat itu kuat untuk manusia," ujar Musk.

        Musk akan menenam cip tersebut di otak manusia dengan menggunakan robot bedah. Harapannya, implan itu suatu hari nanti dapat membantu penderita lumpuh mengendalikan ponsel cerdas dan bahkan mungkin memberi pengguna semacam telepati.

        Cip otak buatan Neuralink ini dinilai lebih sederhana daripada implan yang memerlukan operasi besar dan terbatas pada bagian otak tertentu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: