Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak semua pihak untuk terlibat langsung pada proses pembangunan sektor pertanian. Keterlibatan itu, menurutnya, sangat dibutuhkan dalam upaya memperkuat ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Di tengah pandemi ini, pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu membuka lapangan pekerjaan besar karena adanya akses pasar yang terbuka lebar. Semua butuh pangan dan Indonesia sebagai negara agraris memiliki modal besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Cetak Petani Milenial, Pemda Pacitan Dukung 1.000% Program YESS
"Kita membutuhkan pikiran-pikiran dan aksi nyata semua pihak terutama generasi muda atau generasi milenial untuk menjadikan pertanian ini sebagai penyelamat. Setidaknya, meminimalisasi dampak Covid-19 untuk food security," kata Syahrul beberapa waktu lalu.
Menanggapi pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa regenerasi pertanian merupakan suatu keniscayaan. Kementan melalui BPPSDMP terus mendorong regenerasi di kalangan petani melalui program Youth Entrepreurship and Employment Support Service (YESS) dan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Program YESS merupakan proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui penyediaan fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.
"Untuk mempercepat regenerasi petani, Kementan mengolaborasikan YESS program dengan Kostratani di mana Kostratani memiliki peran strategis untuk mendampingi dan mengawal petani atau generasi muda yang memiliki minat untuk menekuni dan berusaha di sektor pertanian," terang Dedi.
Lanjutnya, peran Kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat data, pusat pembelajaran, pusat jejaring dan kemitraan, serta konsultasi agribisnis diharapkan mampu untuk meningkatkan minat generasi muda di pedesaan untuk terjun menekuni sektor pertanian hingga nantinya menjadi wirausaha-wirausaha muda pertanian yang sukses.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) selaku Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti pada kegiatan Workshop Manajemen Program di Bogor (2/9/2020) mengatakan bahwa Program YESS diharapkan akan menjadi model untuk pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di sektor pertanian yang tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara anggota IFAD. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang baik dengan melakukan sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, serta lembaga sosial terkait.
"YESS sangat stretegis; sangat mendukung food security. Tidak sebatas mengupayakan bagaimana sektor pertanian dapat mencukupi kebutuhan pangan semata, tetapi juga mengupayakan bagaimana peningkatan kapasitas SDM agar mampu untuk mengelola sektor pertanian secara optimal hingga menjadi peluang bisnis," jelasnya yang sering disapa Santi ini.
Untuk itu, lanjut Santi, pengelolaan YESS harus dilaksanaan secara baik dan efektif mulai dari penentuan CPCL, identifikasi terhadap lembaga Pendidikan/Pelatihan Vokasi bidang pertanian, hingga penjaringan mitra YESS.
"Melalui perencanaan serta pengelolaan yang baik, kami yakin tujuan akhir program ini, yakni lahirnya petani dan wirausahawan milenial di bidang pertanian, akan terwujud," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum