Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keponakan Osama Bin Laden Sebut Trump Harus Terpilih Lagi di AS

        Keponakan Osama Bin Laden Sebut Trump Harus Terpilih Lagi di AS Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keponakan Osama Bin Laden membuat sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan. Noor Bin Ladin mengatakan bahwa serangan teroris gaya 9/11 lainnya hanya dapat dicegah jika Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.

        Dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, wanita berusia 33 tahun, yang cabang keluarganya mengeja namanya berbeda dengan mantan pemimpin Al-Qaeda, mengatakan bahwa Trump telah menunjukan dia bisa melindungi AS dari ancaman serangan teroris.

        Baca Juga: Pemerintah Trump Gak Mau Kerja Sama Ciptakan Vaksin, Kenapa?

        "ISIS berkembang biak di bawah pemerintahan Barack Obama/Joe Biden, yang membuat mereka datang ke Eropa. Trump telah menunjukkan bahwa dia melindungi Amerika dan kami dengan perluasan dari ancaman asing dengan melenyapkan teroris di akarnya dan sebelum mereka mendapat kesempatan untuk menyerang," ucapnya dalam wawancara tersebut.

        Noor, yang saat ini tinggal di Swiss itu menganggap AS sudah melekat di hatinya dan sering memakai topi "Make America Great Again", yang merupakan slogan kampanye Trump. Dia mengatakan akan memberikan dukungan penuh pada Trump.

        “Dia harus dipilih kembali. Ini penting untuk masa depan tidak hanya Amerika, tetapi peradaban barat secara keseluruhan. Anda melihat semua serangan teroris yang telah terjadi di Eropa selama 19 tahun terakhir," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (6/9/2020).

        "Mereka benar-benar telah mengguncang kita hingga ke intinya, (Islamisme) telah sepenuhnya menyusup ke masyarakat kita. Di AS, sangat mengkhawatirkan bahwa kaum kiri telah bersekutu sepenuhnya dengan orang-orang yang memiliki ideologi itu," sambungnya.

        Merefleksikan saat Osama memimpin serangan 9/11, Noor mengatakan saat itu dia berusia 14 tahun dan merasa sangat hancur dengan apa yang dilakukan oleh pamanya terhadap AS.

        “Saya sangat terpukul. Saya telah pergi ke negara bagian bersama ibu saya beberapa kali dalam setahun sejak usia tiga tahun dan seterusnya. Saya menganggap AS sebagai rumah kedua saya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: