Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan, Bukan Karena Anies IHSG Jeblok, Said Didu Ungkap Dalangnya..

        Bukan, Bukan Karena Anies IHSG Jeblok, Said Didu Ungkap Dalangnya.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan dampak kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait PSBB Total, sudah terlihat di pasar saham tanah air hari ini, Kamis (10/9).

        "Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif, berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, karena hari ini indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI (Anies Baswedan) tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," katanya, Kamis (10/9).  Baca Juga: Ngeri, Anies Gembok Jakarta, Ancaman PHK di depan Mata

        Diketahui, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terkapar di zona merah setelah ambles 4,88% ke level 4.898,11, bahkan sebelumnya sempat dihentikan oleh bursa.

        Terkait itu, Mantan Sekretaris BUMN Said Didu, memaparkan analisisnya terkait, harga IHSG yang sempat dibuka anjlok ke level 5084,32 pada Kamis (10/9). Baca Juga: PSBB Total Ala Anies Gak Cocok Tekan Covid, Pak Jokowi: PSBM yang Efektif

        Menurutnya, alasan harga saham anjlok di pasar modal setidaknya dipengaruhi empat faktor utama yang buntutnya berada di kebijakan pemerintah pusat.

        "Analisis penyebab harga saham anjlok pertama, pasar tahu bahwa sumber dana program pemulihan ekonomi dari utang," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Sabtu (12/9/2020).

        Lanjutnya, alasan kedua yakni tingginya bunga utang yang dimiliki pemerintah. Dana yang ada, kata dia, tersedot ke pembelian surat utang negara yang sebelumnya diterbitkan.

        Selain itu, kondisi ekonomi dalam negeri yanng tengah terpuruk ikut mempengaruhi faktor ketiga, yakni larinya modal asing di pasar modal.

        "Asing memindahkan uangnya ke LN (luar negeri) karena turunnya kepercayaan pasar," ungkapnya. Bahkan, kebijakan baru yang tengah dirancang pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan negara berupa pembentukan Dewan Moneter ikut menjadi faktor harga saham anjlok. "Keempat isu pembentukan Dewan Moneter," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: