Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta para kader Banteng untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah pandemi Covid-19. Jika ada pihak-pihak melakukan provokasi, jangan dihiraukan.
“Dalam hal di tengah pandemi ini ada pihak-pihak tertentu yang justru melakukan provokasi demi kekuasaan, mengambil sikap konfrontif, dan tidak mau bekerja sama untuk rakyat. Maka hal tersebut tidak usah dihiraukan. Kerja untuk rakyat adalah skala prioritas terpenting,” ujar Hasto.
Baca Juga: Tolak Rencana Anies PSBB Total, Orang Terkaya RI Kirim Surat Ke Jokowi: Yth Bapak Presiden...
Peringatan ini, merespons pro-kontra kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta, yang akan diterapkan Senin (14/9/2020). Tanpa menyebut pihak yang dicurigainya sebagai provokator, Hasto menyerukan agar tiga pilar PDIP, struktural, eksekutif, dan legislatif agar tidak tergesa-gesa mengambil sebuah keputusan terkait Covid-19.
Ditegaskan Hasto, tugas kader PDIP adalah menyelesaikan masalah rakyat, membangun harapan dan optimisme masa depan.
Baca Juga: Anies Siapkan 2 Tower Wisma Atlet Khusus Tangani Orang Tanpa Gejala
“Dalam situasi pandemi seperti ini seluruh kader partai, khususnya kepala daerah partai dilarang membuat keputusan tanpa pertimbangan matang. Tidak boleh grusa-grusu, atau asal ambil keputusan, terlebih hanya untuk pencitraan, atau demi kesan ketegasan,” tekannya.
Soal Covid-19, Hasto kembali mengingatkan lima instruksi pokok yang disampaikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diawal pandemi. Pertama, patuhi protokol pencegahan penyebaran virus. Jaga jarak dua meter, pakai masker, dan rajin cuci tangan. Ini sifatnya wajib.
Kedua, tingkatkan imunitas tubuh dengan makan sayur dan buah yang kaya vitamin. Daun kelor, jeruk dan kulitnya, buah jambu merah, tomat, bayam, belimbing, hingga daun pohon asam. Ini adalah contoh buah dan sayur-sayuran yang mudah ditanam. Tidur cukup, olahraga, dan minum jamu-jamuan.
Ketiga, realokasi anggaran untuk rakyat miskin. Kedepankan program padat karya, dapur umum, dan perkuat usaha ekonomi rumah tangga. Keempat, gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan. Terakhir, perkuat gotong royong, hadirkan politik penuh wajah kemanusiaan.
“Marilah kita perkuat solidaritas sosial,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih