Juru bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman diduga menyindir pihak-pihak dalam akun Twitternya, dengan memposting gambar karakter Giant sebagai karakter yang pemarah dalam serial kartun Doraemon.
Tak lupa, Fadjroel mengcaption unggahannya dengan pedas. “Memang susah sih ini orang, enggak bisa kerja, maunya ribut aja.” Tulisnya. Baca Juga: Fadjroel Rachman Dibombardir: Jubir Jokowi Kok Gini? Pantes Negara Makin Hari Makin Hancur!
Kontan saja, cuitann Jubir Presiden ini menjadi perbincangan hangat. Seperti Pakar multimedia dan telematika, Roy Suryo yang ikut merespons. Baca Juga: Sebut Influencer Aktor Demokrasi, Fadjroel Buat Roy Geleng-Geleng
Ia menilai Fadjroel sejak dulu tidak menunjukan kapasitasnya sebagai Jubir Istana yang mana dia dibiayai oleh rakyat.
Karena itu, Roy Suryo menyentil Fadjroel dengan sebutan si Panjul. “Si Panjul (sebutan populernya di jagad maya) ini memang makin tidak menunjukkan Kapasitasnya selaku Jubir Presiden yang dibiayai uang negara.” ujarnya kepada wartawan, pekan lalu.
Lanjutnya, ia menilai kahadiran Fadjroel hanya menghamburkan uang negara untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.
“Harusnya Rakyat berhak meminta Presiden untuk segera memecatnya karena sama saja menghambur-hamburkan uang hasil keringat masyarakat untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.” ucapnya.
Kemudian, Roya mengungkit cuitan Fadjrol pada 2014 lalu. Saat itu, Fadjroel menyentil era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai era ugal-ugalan soal utang lua negeri.
Namun, kenyataannya, era Presiden Jokowi juga utang negara meroket.
“Masih segar di ingatan kita cuitan juzzerRp (Jubir rasa buzzeRp) ini tanggal 10/09/14 silam tentang utang yang ugal-ugalan. Kini Rakyat bisa menilai, rezim siapa yang disebutnya tersebut.” ujar Roy.
“Katanya tidak menyelenggarakan negara menggunakan utang, namun faktanya-nya justru utang di rezim ini sangat meroket dan persis seperti yang dikatakannya, ugal-ugalan.” tukas Roy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil