Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bea Cukai Bicarakan Peluang & Tantangan Ekspor di Maluku

        Bea Cukai Bicarakan Peluang & Tantangan Ekspor di Maluku Kredit Foto: Bea Cukai
        Warta Ekonomi, Halmahera Selatan (Maluku) -

        Ekspor menjadi salah satu kegiatan yang mampu membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat pandemi Covid-19. Pasalnya dibutuhkan cara untuk mendorong pengembangan ekspor potensial dan peningkatan kinerja ekspor.

        Guna membahas upaya peningkatan ekspor produk komoditas unggulan wilayah Maluku melalui pengembangan produk ekspor, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, dan penyediaan berbagai informasi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh para eksportir, calon eksportir potensial, dan pelaku UKM, Bea Cukai Maluku kembali menggelar webinar bertema Tantangan dan Peluang Ekspor Komoditi Unggulan Maluku: Daya Saing Produk dan Akses Perdagangan Global, Kamis (10/9/2020).

        Kegiatan webinar tersebut dilakukan secara daring dengan narasumber, antara lain Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun; Sekda Maluku, Kasrul Selang; Kakanwil Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang; Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Maluku, Ismail Usemahu; dan dari kalangan akademisi, Djufri Rays Pattilouw.

        Baca Juga: Batam Logistic Ecosystem Jadi Percontohan Nasional, Bea Cukai: Kami Dukung Penuh!

        Baca Juga: Bea Cukai Sosialisasikan 2 Peraturan Pendukung National Logistic Ecosystem

        Sedangkan peserta berasal dari internal pegawai di lingkungan Kanwil Bea Cukai Maluku, dinas perindustrian dan perdagangan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dinas kelautan dan perikanan pemerintah daerah, para pelaku usaha eksportir, calon eksportir potensil, UKM, BUMD, dan kalangan akademisi serta instansi pemerintah/kementerian lembaga terkait.

        Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan, "terobosan-terobosan dalam rangka peningkatan ekspor perlu terus dilakukan untuk mengatasi benang kusut yang memengaruhi daya saing produk Maluku dan akses pasar, terutama tiga sektor prioritas komoditas unggulan antara lain produk perikanan, pertanian, dan kehutanan."

        Sedangkan Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, menyampaikan, "seluruh elemen terkait terutama pemerintah daerah diharapkan bisa memanfaatkan investasi untuk pembangunan manufaktur, infrastruktur, ekonomi digital, dan bekerja sama serta bermitra dengan kedutaan, Indonesia Chamber, asosiasi terkait, dan pusat informasi perdagangan dalam rangka percepatan dan peningkatan ekspor komoditas unggulan dari wilayah Maluku."

        Pada kesempatan yang sama, Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Maluku, Ismail Usemahu menyatakan perlunya langkah dan strategi bersama dengan seluruh pihak terkait (pemerintah daerah, instansi pemerintah/kementerian lembaga, dan para pelaku usaha).

        "Terutama diversifikasi produk dan pasar ekspor bagi komoditas dari wilayah Maluku sebagai solusi untuk memperoleh peluang pasar bagi peningkatan ekspor di daerah."

        Kakanwil Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang turut berharap agar kebutuhan berbagi informasi dan akses pasar serta pemberian insentif fiskal dapat mendorong para pelaku usaha untuk peningkatan ekspor.

        "Selain itu, mendukung pemerintah daerah untuk membangun industri, menarik investor dan me-minimize biaya logistik yang dapat memengaruhi daya saing, mutu, dan nilai tambah produk unggulan Maluku," pungkas Erwin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: