Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara Jenderal India Sadarkan Prajuritnya: Diplomasi Cuma Tipu Daya!

        Cara Jenderal India Sadarkan Prajuritnya: Diplomasi Cuma Tipu Daya! Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Panglima Angkatan Bersenjata India (BSS), Jenderal Bipin Rawat, dan Panglima Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jenderal Li Zuocheng, akan kembali berunding, terkait konflik China-India di wilayah perbatasan. Kedua perwira tinggi militer itu dijadwalkan akan melakukan pertemuan akhir pekan ini.

        Menurut laporan yang dikutip dari DW, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, sudah melakukan pertemuan sebelumnya di Moskow, Kamis 10 September 2020. 

        Baca Juga: Takut Lengah, India Paksa Prancis Kirim Jet Tempur Lagi

        Pascapertemuan tersebut, ada lima poin penyelesaian konflik yang salah satunya adalah penarikan pasukan China dan India dari wilayah perbatasan.

        Setelah pertemuan Wang dan Jaishankar, diplomasi akan kembali dilakukan antara panglima militer kedua negara. Perundingan panglima militer China dan India, diharap akan memperbesar kemungkinan perdamaian kedua negara.

        Meskipun sejumlah pertemuan antara delegasi China dan India sudah digelar beberapa kali, namun faktanya pasukan militer kedua negara masih saling memprovokasi di wilayah perbatasan. 

        Dalam laporan lain yang dikutip dari Asian Age, sebuah sumber mengatakan dialog diplomatik takkan berdampak apapun.  Kecuali, militer China menarik sekitar 50 ribu pasukannya yang berdiri di sepanjang wilayah Garis Kontrol Aktual (LAC), di Ladakh bagian timur. 

        "Komandan korps kemungkinan bertemu minggu ini. Tanggalnya belum dikonfirmasi," ucap sumber yang tak disebutkan namanya.

        Sementara itu, mantan Komandan Angkatan Darat India, Jenderal Ved Prakash Malik, juga punya keyakinan yang sama dengan sumber yang tak disebut namanya itu. Malik merasa, China tetap memobilisasi pasukan dan sejumlah senjata ke wilayah perbatasan selama dialog diplomatik digelar.

        Dengan kata lain, Malik memandang China memanfaatkan waktu diplomasi di mana sejumlah mata tertuju pada perundingan. Di sisi lain, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China terus memperkuat posisinya di perbatasan.

        "Setelah menyusun lima poin pemahaman dengan segala retorika diplomatik, bola (panas) kembali ke militer," tulis Malik dalam akun Twitter pribadinya.

        "Pasukan China memperkuat posisi di lapangan dan membuat musuh terus menebak-nebak tentang niat mereka yang sebenarnya. Pasukan (India) harus tetap waspada penuh, berdiri teguh, dan tidak terbuai dengan pembicaraan diplomatik," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: