Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ahok Bongkar Aib Pertamina, Sebut Direksi Titipan Menteri sampai Hobi Ngutang

        Ahok Bongkar Aib Pertamina, Sebut Direksi Titipan Menteri sampai Hobi Ngutang Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok secara mengejutkan mengungkapkan mengenai kondisi perusahaan yang tengah diawasinya. Dalam video yang beredar di YouTube, Ahok menyinggung mengenai lobi-lobi direktur untuk pergantian jabatan hingga kebiasaan perusahaan mencari utang.

        Dalam video berdurasi enam menit yang diunggah akun POIN, Ahok menjelaskan semua Dewan Direksi Pertamina melakukan lobi ke menteri untuk pergantian direksi. Ahok pun merasa kesal karena pergantian direktur itu tanpa memberitahu dirinya.

        "Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya marah-marah juga. Jadi. semua direksi lobi-lobinya ke menteri. Yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian," ujar Ahok dalam video yang dikutip, Selasa (15/9/2020).

        Baca Juga: Pernah Ikut Demo Ahok, Orang 212 Bongkar Dalang Penikam Syeikh Ali Jaber

        Baca Juga: Mau Cairkan Duit Rp1,4 Triliun, Anies Diserang Lagi, sama Golkar Pula

        Ahok mengaku dirinya memotong jalur birokrasi dalam tubuh Pertamina. Dia menjelaskan, jika dulu mau naik pangkat di Pertamina, harus melalui syarat yang disebut Pertamina Level of Reference. Dia mencontohkan agar pegawai Pertamina bisa menikmati jawaban Senior Vice President, orang itu harus 20 tahun ke atas.

        "Saya potong sekarang. Semua harus lelang terbuka," ujar Ahok.

        Tak soal lobi-lobi direksi, Ahok juga mengungkapkan persoalan gaji di Pertamina. Ahok mengatakan, ada yang dicopot dari jabatan direktur utama dari anak usaha dengan gaji yang sebelumnya Rp100 juta per bulan. Usai dicopot, orang tersebut masih mendapatkan gaji yang sama.

        "Harusnya gaji mengikuti jabatan Anda dong. Mereka bikin gapok (gaji pokok) gede-gede semua. Jadi bayangin, orang kerja sekian tahun gapoknya bisa Rp75 juta. Dicopot pun, enggak kerja, dibayar segitu. Gila aja nih. Nah, ini yang kita lagi ubah sistem itu," kata Ahok.

        Selain itu, Ahok juga menyinggung Pertamina terkait kilang. Ia pun ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina dan menanyakan ke direksi berapa investor yang sudah tertarik, tapi malah didiamkan perusahaan.

        "Terus yang sudah nawarin kenapa ditolak? Kenapa kerja seperti ini? Saya mau audit ini. Saya emosi juga hari ini, mereka mau mancing saya emosi. Kalau saya emosi, (nanti) laporin presiden, Ahok mengganggu keharmonisan," ungkap Ahok.

        Terakhir, Ahok juga menuturkan, Pertamina memiliki utang US$16 miliar. Tapi, direksinya memiliki kebiasaan untuk cari pinjaman terus. Uang tersebut, katanya untuk akuisisi lapangan di luar negeri, padahal masih ada 12 cekungan di dalam negeri yang berpotensi memiliki minyak dan gas di dalamnya.

        "Sekarang udah utang US$16 miliar, tiap kali otaknya minjem duit terus nih. Minjem duit terus akuisisi lagi. Saya bilang, tidak berpikir untuk eksplorasi. Kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak dan gas. Lu ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi lagi nih beli-beli minyak di luar?" tutur Ahok.

        Dalam video tersebut, Ahok menyebut dirinya sebagai eksekutor, bukan sebagai pengawas di Pertamina. Dia mengibaratkan Komisaris di BUMN itu ibarat neraka lewat, surga belum masuk.

        "Pertamina sudah aman dan nyaman, kok masuk kamu, nih brengsek satu. Ahok mengganggu keharmonisan, Ahok sama saja kekacauan, kekisruhan. Kalau enggak ada Ahok, kan enggak ada yang ribut," ucap Ahok.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: