Saat ini kita tengah menyesuaikan diri dengan kondisi normal baru dimana bekerja dan belajar telah berpindah dari gedung perkantoran, sekolah maupun kampus ke rumah/tempat tinggal. Hal ini berarti kelancaran akses internet sebagai platform komunikasi serta keandalan dan kualitas listrik di rumah semakin krusial untuk mendukung produktivitas.
Tegangan listrik yang tidak stabil mempengaruhi performa alat-alat elektronik sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal dan berpotensi menyebabkan kerusakan dan mempersingkat umur peralatan elektronik.
Tidak hanya itu, tegangan listrik yang tidak stabil dan atau sering terjadinya pemadaman listrik juga dapat menyebabkan kerugian kehilangan data pekerjaan/pelajaran dan bahkan kehilangan peluang bisnis akibat rapat yang tertunda karena listrik padam.
VP Secure Power Division Schneider Electric Indonesia, Yana Achmad Haikal, mengatakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melengkapi perangkat listrik di rumah dengan UPS (Uninterruptible Power Supply) sebagai cadangan daya listrik dan stabilizer, serta stop kontak anti petir yang berfungsi melindungi alat-alat elektronik dari tegangan listrik yang tidak stabil. UPS akan memberikan cadangan daya secara otomatis ketika terjadi pemadaman.
“UPS juga berfungsi memproteksi peralatan elektronik Anda dari kerusakan akibat tegangan listrik yang tidak stabil. Sementara itu stop kontak anti petir memiliki fitur surge protection yang dapat mendeteksi gangguan tegangan listrik akibat sambaran petir atau penyebab lainnya dan secara otomatis menghentikan arus listrik ke peralatan elektronik dan mencegah terjadinya kerusakan,” katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (28/9/2020).
Baca Juga: Hidupkan Kembali Rumah, Schneider Electric Luncurkan Kampanye RumahAdalah
Dalam kesempatan ini, Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, akan berbagi kiat memilih produk UPS dan stop kontak yang harus diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan Anda dan memberikan perlindungan maksimal terhadap perangkat elektronik di rumah.
Pertama, hitung jumlah daya yang dibutuhkan oleh peralatan yang tersambung. Pastikan UPS yang Anda beli memiliki daya yang sesuai dengan kebutuhan. Jika perangkat yang tersambung memerlukan daya lebih dari yang dapat dihasilkan UPS, perangkat tidak akan dapat beroperasi, terlepas dari baterai UPS memiliki sisa energi dalam jumlah besar. Harus diingat bahwa daya (watt) yang dapat digunakan dari sebuah UPS adalah sekitar 50%-100% dari nilai VA (volt-ampere) tergantung power factor yang tertera di UPS. Misalkan UPS dengan kapasitas 1.000VA dengan power factor 0.6, daya yang dapat digunakan adalah sekitar 600 Watt. Untuk UPS yang dapat digunakan dirumah, dapat menggunakan seri back UPS atau Back UPS pro dari APC dengan range 650va – 1600va.
Kedua, pertimbangkan daya tahan baterai. Selain menghitung jumlah daya yang dibutuhkan, hal penting lainnya adalah memeriksa jumlah waktu yang Anda harapkan untuk mengoperasikan UPS selama pemadaman atau kegagalan listrik. Beberapa pengguna memerlukan UPS hanya untuk beberapa menit, untuk menyimpan beberapa pekerjaan penting dan kemudian secara efektif mematikan sistem tanpa risiko kerusakan.
Di sisi lain, beberapa pengguna memerlukan sistem untuk beroperasi selama periode pemadaman listrik. Oleh karena itu penting bagi pengguna untuk memahami kebutuhan mereka sendiri sebelum memasang UPS. Jika diperlukan UPS yang memiliki jangka waktu backup lebih panjang, kami merekomendasikan SRT series, dimana UPS series tersebut memiliki aksesoris tambahan berupa baterai eksternal yang tidak memerlukan instalasi rumit, tinggal dicolok ke unit UPS maka baterai eksternal otomatis menambahkan kapasitas back up time UPS.
Ketiga pilih fitur UPS yang sesuai kebutuhan. Ada berbagai macam tipe UPS, yang semuanya menawarkan fitur yang unik. Salah satunya adalah fitur smartconnect yang hanya dimiliki oleh APC by Schneider Electric. Fitur smartconnect saat ini hanya dimiliki oleh SMC & SMT series, yang dimana kita dapat monitor performa UPS dari jarak jauh. Untuk memiliki fitur ini hanya cukup membeli UPS SMC & SMT series tanpa membeli aksesoris network management card tambahan ataupun license software berbayar.
Baca Juga: Konsumen Makin Peduli Lingkungan, Schneider Sediakan Solusi
Keempat, perhatikan garansi produk dan ketersediaan layanan purna jual. UPS dalam kondisi umum memiliki masa pakai yang identik dengan baterai internalnya, yang dapat bertahan selama dua hingga tiga tahun. Performa baterai biasanya menurun seiring waktu. Pelajari garansi yang diberikan oleh produsen mencakup penggantian atau perbaikan yang dapat diklaim selama masa garansi, serta seberapa mudah mengakses layanan purna jualnya. Produk APC UPS dari Schneider Electric memiliki garansi selama 2 tahun langsung dari APC dengan jaminan penggantian produk baru bila terjadi kerusakaan selama masa garansi.
Kelima, sebelum membeli, periksa informasi komponen produk stop kontak dilengkapi dengan komponen anti petir atau tidak. Lalu pastikan perangkat penting yang akan dilindungi dari lonjakan tegangan haruslah dalam posisi tercolok ke stop kontak anti petir tersebut. Untuk stop kontak anti petir keluaran Schneider Electric yaitu APC Essential Surge Arrest tersedia mulai dari 1 socket, hingga 8 socket. Tersedia juga series yang memiliki USB charger.
“Produk UPS dan stop kontak anti petir saat ini menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan pikiran dalam menjalankan aktivitas bekerja dan belajar dari rumah. Dalam pemilihan produk, kita harus memastikan kualitas dan fitur produk, serta kredibilitas produsennya karena berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan penghuni rumah. Investasi pada produk yang memberikan nilai terbaik bagi Anda sangat lah penting mengingat kegagalan performa UPS dan stop kontak dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar.” Tutup Yana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: