Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian BUMN: Bank Syariah BUMN Akan Digabungkan dalam Waktu Dekat

        Kementerian BUMN: Bank Syariah BUMN Akan Digabungkan dalam Waktu Dekat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan, Kementerian BUMN akan menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang terdapat di masing-masing bank Himbara menjadi satu holding/subholding bank syariah BUMN dalam waktu dekat.

        "Dalam konsep yang terdekat adalah (penggabungan) bank syariah BUMN, itu dalam waktu dekat," ujar Arya dalam diskusi daring, Senin (28/9/2020).

        Baca Juga: Himbara Diminta Agresif Salurkan Kredit Usaha bagi Alumni KPM-PKH

        Arya mengatakan, bank syariah BUMN ini sedang proses penggabungan juga untuk bank syariah BUMN. Dengan demikian, bank-bank syariah yang ada di bank-bank BUMN akan digabungkan menjadi satu bank syariah.

        Di samping itu, dalam waktu dekat, Kementerian BUMN juga berencana untuk menggabungkan BUMN Pelindo menjadi satu holding BUMN Pelindo. "Memang Pelindo akan diholdingkan, dalam waktu dekat akan diholdingkan. Tidak lama lagi akan menjadi holding jadi satu Pelindo saja," kata Arya.

        Rencana pembentukan holding lainnya yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN dalam waktu dekat adalah pembentukan holding BUMN klaster pangan. Arya menjelskan, BUMN pangan nanti akan digabungkan semua dengan RNI sebagai induk holdingnya dan ini akan dilakukan secepatnya.

        Sebelumnya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berharap pembentukan holding BUMN klaster pangan dapat terwujud pada akhir tahun ini. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan, terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.

        Delapan BUMN tersebut adalah Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BGR Logistics.

        Febriyanto juga mengatakan bahwa para petani, nelayan, BUMDes, dan koperasi tersebut akan dilibatkan dalam rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel BUMN pangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: