Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Tak Lagi Takut Corona, Warganya Serbu Pariwisata Lokal

        China Tak Lagi Takut Corona, Warganya Serbu Pariwisata Lokal Kredit Foto: Antara/REUTERS/Aly Song
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat banyak negara masih berjuang keras untuk memerangi Covid-19, pemerintah China tampaknya mulai rileks. Kehidupan warga setempat pun mulai berangsur-angsur pulih ke kondisi sebelum pandemi. Bahkan, warga setempat mulai kembali menikmati sejumlah objek wisata setempat.

        Dilansir Xinhua, sejumlah objek wisata di Beijing dan kota metropolitan Shanghai di China timur mencatat lonjakan jumlah pengunjung pada Kamis 1 Oktober 2020, hari pertama di masa liburan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur, menunjukkan bahwa sektor pariwisata yang sempat terdampak parah oleh Covid-19 mengalami pemulihan yang solid.

        Baca Juga: Lagi, Latihan Militer China Dikritik Vietnam karena Langgar Negosiasi...

        Di Beijing, 223 objek wisata utama melaporkan sekitar 1,1 juta pengunjung pada Kamis, naik 69,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing, seraya menambahkan bahwa pendapatan pariwisata mereka juga melonjak 219,6 persen dibandingkan hari yang sama tahun lalu.

        Kawasan perbelanjaan Wangfujing dan Jalan Nanluoguxiang, yang dikenal dengan pekarangan-pekarangan segi empatnya yang terpelihara dengan baik, termasuk dalam objek-objek wisata populer itu. Keduanya dikunjungi masing-masing 150.000 dan 79.000 wisatawan pada hari libur nasional, Kamis lalu.

        Di Shanghai, lebih dari 150 objek wisata utama dikunjungi 950.000 orang pada hari yang sama, menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 110 persen, menurut Administrasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai.

        Sejumlah lokasi outdoor seperti Taman Margasatwa Shanghai, Kebun Raya Chenshan Shanghai, dan Taman Laut Haichang Shanghai mencatat peningkatan tahunan tertinggi, menurut administrasi tersebut.

        Jumlah pengunjung di beberapa lokasi populer, seperti The Bund dan area Lujiazui, naik 60 persen lebih dibandingkan jumlah yang tercatat tahun lalu, menunjukkan pemulihan yang cukup solid usai terdampak pandemi Covid-19.

        Meski kekhawatiran terkait Covid-19 belum sirna, administrasi tersebut mengatakan 90 museum di kota tersebut dibuka untuk umum pada Kamis dan dikunjungi 80.400 orang, naik 98,8 persen (yoy). Situs-situs budaya dan pariwisata di kota tersebut juga akan menggelar lebih dari 100 aktivitas daring selama musim liburan.

        Otoritas setempat mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap lokasi wisata, hotel, restoran, museum, dan tempat hiburan guna memastikan tindakan pencegahan dan pengendalian keselamatan epidemi diterapkan dengan baik.

        Shanghai diperkirakan akan menjadi destinasi wisata populer selama liburan delapan hari itu. Periode yang dipenuhi kegiatan wisata dan ledakan konsumsi tersebut diprediksi akan menyuntikkan momentum ke dalam ekonomi China yang sedang dalam pemulihan.

        Paradoks

        Sementara itu, dari Spanyol dilaporkan kondisi pariwisata Negeri Matador tersebut justru sangat muram. Dilansir Reuters, Jumat 2 Oktober 2020, pendapatan dari turis asing yang sangat dibutuhkan di Spanyol merosot drastis tahun ini karena pandemi infeksi virus corona baru (Covid-19) mendorong banyak pelancong untuk tinggal di rumah.

        Kemerosotan pendapatan pariwisata itu semakin membebani Spanyol, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di zona euro.

        Akibatnya, selama periode yang sama, pendapatan Spanyol dari sektor pariwisata turun 47 miliar euro (sekitar Rp821,2 triliun) --dalam perbandingan tahun ke tahun-- menjadi 16,75 miliar euro (sekitar Rp 292,66 triliun).

        Pendapatan dari wisatawan Inggris, yang biasanya adalah penyumbang terbesar, turun sekitar 10 miliar euro (sekitar Rp174,72 triliun) menjadi 2,61 miliar euro (sekitar Rp45,6 triliun).

        Pada Agustus saja, yang biasanya merupakan salah satu bulan puncak pariwisata di Spanyol, kedatangan turis internasional turun 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan pengeluaran wisatawan turun 79 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: