Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahfud MD Minta Masyarakat Indonesia Bersyukur Karena...

        Mahfud MD Minta Masyarakat Indonesia Bersyukur Karena... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu bersatu di dalam keberaragaman. Mahfud juga meminta agar seluruh masyarakat dapat bersyukur karena Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka.

        Atas kemerdekaan itulah, lanjut Mahfud, Indonesia bisa menjadi negara seperti saat ini. Hal tersebut disampaikan Mahfud pada kegiatan Dialog Kebangsaan Bersama Menko Polhukam di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020).

        "Sekarang kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dalam bentuk negara kesatuan dengan dasar ideologi Pancasila. Kita harus bersyukur, kenapa? Karena dengan merdeka, kita bisa menjadi seperti ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

        Baca Juga: Mahfud MD ke Masyarakat: Jangan Sampai Kayak Donald Trump

        Mahfud meminta masyarakat tidak lagi melakukan diskriminasi atau kebencian yang muncul akibat perbedaan di antara suatu kelompok atau sektarianisme. Menurutnya, hal itu diperlukan karena seluruh masyarakat hidup dalam sebuah bangsa yang menganut sistem negara demokrasi.

        "Oleh sebab itu, kita perlu jaga ini, jangan terlalu sektarian. Karena kita hidup sebagai sebuah bangsa, melalui proses demokrasi," katanya.

        Indonesia, kata Mahfud, merupakan sebuah bangsa yang dikaruniai beragam adat dan budaya. Dalam Peraturan Perundang-undangan pun tertulis bahwa Indonesia memiliki enam agama yang diakui, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu.

        Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki 1.360 suku dan 726 bahasa daerah. Indonesia juga mempunyai 17.504 pulau dan 16.100 di antaranya sudah terdaftar namanya di Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Untuk sisanya, sebanyak 1.400 masih belum memiliki nama, namun koordinatnya sudah terdaftar.

        Dia mengungkapkan, pernah ada isu yang menyatakan kalau Indonesia adalah negara yang Islamophobi. Dia berujar, Islamophobia memiliki dua sifat, yang pertama adalah benci kepada Islam dan yang kedua adalah takut kepada Islam. Lantas dia pun menanyakan apakah Indonesia yang sekarang seperti itu?

        "Ada dulu zaman penjajahan Belanda, zaman belum merdeka itu Islamophobi. Orang Islam tidak boleh sholat. Orang Islam yang ingin memperdalami ajaran Islam dengan baik, sana ke pondok. Pondok tidak diakui prestasinya di zaman Belanda. Orang pondok sekolahnya di madrasah, habis itu paling tinggi jadi kaum," ucapnya.

        Di zaman seperti sekarang yang merdeka, Mahfud mengatakan tidak ada orang benci kepada Islam dan takut kepada Islam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: