Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Tuhan, Perang Armenia-Azerbaijan Sudah Renggut Nyawa 200 Orang

        Ya Tuhan, Perang Armenia-Azerbaijan Sudah Renggut Nyawa 200 Orang Kredit Foto: DNA India
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dengan lingkaran hitam di bawah mata dan ekspresi kekhawatiran, puluhan warga Nagorno-Karabakh berkumpul di perbatasan Armenia. Mereka disebut telah putus asa atas perang yang terjadi hingga akhirnya memutuskan untuk mencari tumpangan menuju Armenia.

        "Apakah kamu akan pergi ke Yerevan (Ibu Kota Armenia)?" tanya para warga kepada setiap mobil yang melintas.

        Baca Juga: Doa Erdogan: Atas Izin Allah Turki Tetap Berperang di Azerbaijan

        Dikutip dari laman Al Arabiya, para warga bersikukuh ingin mencapai ibu kota untuk menghindari pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan yang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.

        Banyak keluarga juga telah tiba di Goris, sebuah kota perbatasan yang terletak di tenggara Armenia.

        Diketahui, hingga saat ini pertempuran antara kedua negara telah menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk warga sipil dan para tentara.

        Konflik semakin memanas dalam bebewapa waktu terakhir, akibatnya Nagorno-Karabakh dan Kota Stepanakert terkena tembakan roket dan artileri.

        Lebih dari 50.000 warga yang tinggal di dekat wilayah tersebut mengungsi ke Goris, dalam upaya awal mereka menuju Yerevan.

        Dari Goris menuju Yerevan, para warga harus menempuh jarak hingga 350 kilometer.

        Beberapa Mobil dan truk pun telah berlalu-lalang mengangkut penduduk di pintu masuk kota Goris.

        Para wanita, banyak yang terlihat kelelahan sembari duduk menunggu dengan anak-anak yang bermain di dekatnya.

        Sedangkan para pria berusaha mencari tumpangan di antara kendaraan pribadi yang lewat maupun taksi.

        Adapun bus umum dikirim oleh pihak berwenang untuk menjemput para pengungsi di Goris.

        Seorang jurnalis, Ani (31) meninggalkan pekerjaanya untuk bergegas menuju perbatasan dari rumahnya di Yerevan.

        "Ada berapa banyak jumlah kalian? Apakah Anda ingin kami membawa Anda?" tanya Ani kepada warga yang mencari tumpangan.

        Kepada media setempat, Ani menjelaskan dirinya pun sudah tidak lagi memikirkan pekerjaannya sebagai jurnalis dan akan lebih berfokus membantu para warga.

        "Saya mengatakan kepada mereka (para kerabat dan rekannya) 'lupakan saya'. Ada ratusan pengungsi yang datang dari Stepanakert di mana pemboman itu terjadi hebat hari ini. Kami harus membantu mereka, dengan satu atau lain cara," ungkapnya.

        Para warga yang sudah sampai di Yerevan akan tinggal bersama dengan teman atau keluarga mereka di kota tersebut.

        Tak hanya itu, untuk warga yang tidak memiliki keluarga atau teman akan ditempatkan di hotel dan sekolah setempat secara gratis.

        Pihak berwenang Armenia pun bahu-membahu mengumpulkan makanan, pakaian, uang, bahkan mainan untuk para anak-anak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: