Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Obat Covid-19 Hasil Racikan Kimia Farma dan Indofarma Segera Dijual

        Obat Covid-19 Hasil Racikan Kimia Farma dan Indofarma Segera Dijual Kredit Foto: Unsplash/The Tonik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma, siap digunakan untuk mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

        Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat digunakan untuk terapi Covid–19.

        Sementara itu, PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City, dan United States of America.

        Baca Juga: Sektor Farmasi Lagi Hype, 10 Ribu Produknya Malah Belum Tersertifikasi TKDN

        Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk dan anak usahanya, PT Phapros, Tbk, memproduksi beberapa obat untuk penanganan Covid-19, antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone, dan Methylprednisolon.

        "Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno, dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Verdi dalam keterangan pers, Senin (5/10/2020).

        Verdi menjelaskan, jenis obat Favipiravir yang dapat digunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma.

        Obat itu merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

        Selain obat-obatan dan multivitamin, PT Kimia Farma Tbk melalui jaringan ritelnya mendistribusikan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, serta melayani pemeriksaan yaitu tes cepat atau rapid test hasil produksi PT Kimia Farma Tbk sendiri dan tes usap atau PCR test di seluruh jaringan layanan kesehatan PT Kimia Farma Tbk yang tersebar di seluruh Indonesia.

        Anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk beserta seluruh grup usahanya memproduksi berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75vgr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

        Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat TKDN senilai 40,06 persen. Obat ini telah diproduksi sendiri oleh PT Indofarma Tbk dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta Capsul per bulan sehingga diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

        Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Desrem Remdesivir Inj 100 mg; produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk dalam waktu dekat.

        Direktur Utama PT Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, produk yang akan dipasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan disetujui BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada 30 September 2020.

        "Desrem Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak kurang lebih 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," kata Arief, Senin, (5/10/2020).

        Arief mengungkapkan, selain obat-obatan, PT Indofarma Tbk, telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask 3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid-19) hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, produk Isolation Transport hingga Virus Transport Media (VTM).

        Sedangkan, Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk mengadakan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac. Saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung.

        Sampai dengan akhir September 2020 lalu, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pascasuntikan kedua.

        Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: