Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Dhani menyebut masyarakat mengetahui dahulu PKI pernah melebur ke PDIP.
Hal tersebut dikatakan dalam keterangan tertulisnya, dengan judul 'Minta TNI Waspadai Komunis, Ahmad Dhani: Masyarakat Tahunya Dulu PKI Lebur ke PDIP'.
Terkait itu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Budiman Sudjatmiko tampak geram. "Sudah saya twitkan kemarin lusa: Jadi bodoh itu cara untuk bisa diangkat jadi pemimpin oposisi di periode ini. Bodohmu nanggung, ya gak bisa manggung," kicau Budiman menggunakan akun Twitter @budimandjatmiko, Senin (5/10/2020). Baca Juga: Kan, Ujung-ujungnya Ahmad Dhani Minta Maaf, Lagi Sih Bilang PKI Melebur ke PDIP
Ia pun kemudian menyindir Ahmad Dhani yang terkesan tidak berpikir panjang dengan ucapannya. Dia menilai ucapan Ahmad Dhani merupakan syahwat untuk menjadi pemimpin oposisi. Baca Juga: CIMB Niaga Rombak Dewan Komisaris, Dato’ Abdul Rahman Ahmad Resmi Terpilih!
"Bahkan untuk sekedar jadi oposisi yang cerdas. Dikejar umur? Padahal ada alternatif lain untuk jadi pemimpin oposisi (tanpa harus jadi tampak bodoh secara kebangetan). Tapi kalian sudah berhenti membaca dan berpikir serius sih.. ya gak bakalan ketemu," kata dia.
Lanjutnya, ia menduga adanya persaingan diam-diam di antara gerakan oposisi. Sehingga, tidak heran apabila setiap minggunya lahir peryataan yang provokatif dari tokoh-tokoh oposisi yang berbeda.
"Begitu lah Hukum Kelembaman (Inertia) bekerja. Jika ada 1 benda bergerak dengan kecepatan tetap ke suatu arah, ia akan cenderung ke arah itu. Juga saat diam, bakal terus diam. Di kasus ini: yang bergerak kebodohannya, yang diam adalah olah pikir dan rasanya," kata dia.
Karena itu, ia pun mengomentari ucapan Dhani dengan mengutip pernyataan Einstein yang menyebut kebodohan manusia tak berbatas.
"Kutambahkan: kecerdasan manusia berbatas. Satu-satunya yang kecerdasannya tak berbatas adalah #MesinCerdas. BAGAIMANA KITA MENGATASINYA (demi anak cucu kita)?" tuturnya.
"Kembali ke soal berlomba-lomba dalam kebodohan dan provokasi. Tiap perkataan yang beberapa tahun atau bulan lalu dilontarkan akun-akun pseudonim, mulai sekarang akan dilontarkan tokoh-tokoh publik yang mau jadi pemimpin oposisi. Targetnya? Populer dan dipidanakan supaya popularitas naik. Menghadapi yang begini-begini ada caranya sendiri," sambungnya.
Diketahui, pernyataan Ahmad Dhani tentang 'PKI melebur ke PDIP' disampaikan melalui keterangan tertulis pada hari ini, Minggu (5/10/2020) dan dimuat di media daring ternama dengan judul 'Minta TNI Waspadai Komunis, Ahmad Dhani: Masyarakat Tahunya Dulu PKI Lebur ke PDIP'.
Namun setelah pernyataannya menimbulkan kontroversi, Ahmad Dhani meminta maaf apabila ada anggota PDIP yang tersinggung.
"Jadi saya minta maaf jika ada anggota PDIP yang marah. Karena saya hanya menyampaikan apa yang ada di benak masyarakat untuk menjadi koreksi bersama," kata Ahmad Dhani kepada wartawan, Senin (5/10/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil