Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindiran DS ke Partai AHY Nyelekit: Kalau Berkuasa, Merampok Paling Banyak

        Sindiran DS ke Partai AHY Nyelekit: Kalau Berkuasa, Merampok Paling Banyak Kredit Foto: Twitter/dennysiregar7
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, ia menyindir para elite Demokrat Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang getol menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Baca Juga: Partai AHY Digosipin Kucurkan Duit Buat Demo Buruh, Demokrat Protes: 1.000 Persen Fitnah!

        Ia menyebut partai tersebut hanya memanfaatkan situasi untuk kepentingan pemilihan presiden 2024.

        Karena itu, ia meminta para buruh dan mahasiswa tidak mendengarkan hasutan dari partai itu lantaran memiliki agenda dan kepentingan sendiri. Baca Juga: Gagal Jegal UU Ciptaker, AHY Minta Maaf, DS Bilang: Mirip Bokapnya Kalau Main Drama

        “Jangan dengar partai-partai yang memanfaatkan situasi. Menuju 2024 mereka sudah siap untuk mencari simpati,” katanya dalam channel Youtube CokroTV menit ke 5:44, Kamis (8/10).

        “Seolah-olah pro rakyat. Tapi kalau mereka berkuasa, merampok paling banyak,” kata Denny Siregar seraya mengutip slogan Partai Demokrat, “Katakan tidak pada korupsi!”.

        Lanjutnya, ia mengatakan seharusnya masyarakat paham bahwa UU Omnibus Law Cipta Kerja diciptakan supaya dunia kerja semakin banyak.

        Dengan begitu, ia mengatakan perizinan akan lebih ringkas. Investor asing juga tidak takut untuk berinvestasi dan membuat pabrik di Indonesia.

        Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendengarkan ajakan para ketua serikat pekerja. Sebab, demo buruh merupakan mata pencaharian serikat buruh.

        “Jadi jangan dengarkan para ketua serikat pekerja itu. Mereka ada agenda-agenda tertentu untuk kepentingan mereka pribadi. Meski UU sudah dibicarakan oleh Presiden kepada mereka, mereka akan tetap ngajak demo karena demo itu mata pencaharaian mereka,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: