Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Dapat Cuan Gede? Cobain Deh Reksa Dana Pendapatan Tetap

        Mau Dapat Cuan Gede? Cobain Deh Reksa Dana Pendapatan Tetap Kredit Foto: Freepik/Indylooker
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indikator negara tidak lagi dalam kondisi aman adalah naiknya yield obligasi milik negara seperti FR, ORI, SR, Indon dan SUKUK. Tahukah Anda apa itu yield? Yield adalah salah satu indikator gap antara keuntungan nilai pokok obligasi dengan kuponnya. Semakin besar gap-nya, artinya semakin murah harga obligasi tersebut. Ini artinya peluang bagi yang ingin berinvestasi di sektor pendapatan tetap milik negara.

        Yield akan semakin naik saat kondisi dalam negeri tidak kondusif. Yield akan turun saat kondisi dianggap aman. Yield tertinggi selama masa pandemi yaitu maret-oktober awal yakni hingga 8,9%. Berapa saat ini? saat ini ada di angka 6,889%. Dengan yield tersebut, tepatkah untuk masuk sekarang? Sekadar informasi, yield tertinggi saat kondisi normal adalah 6,5%. Ketika sudah di angka tersebut maka return bagi investor akan semakin ketat atau rendah.

        Adapun indikasi return untuk reksa dana pendapatan tetap adalah 7-12%. Bisa kah minus? kalau bisa naik berarti bisa minus juga dong ya. Bisakah dalam? biasanya tidak akan sedalam saham, karena adanya support dari kupon atau orang awam yang kita kenal sebagai bunga.

        Baca Juga: Cara Mudah Berinvestasi Reksa Dana di Masa PSBB Covid-19

        "Selama bunga bank masih di bawah 7%, maka reksa dana pendapatan tetap ini yang paling bisa running, karena demand-nya naik," ujar Widya Ariyanti dari Panin Asset Management kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

        Menurutnya, reksa dana pendapatan tetap dinilai tidak terlalu beresiko bagi investor jangka menengah. Risiko minus ada apabila dihitung dengan adanya kupon yang secara tetap akan masuk dalam perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB)nya, sehingga kenaikan bisa bertambah setiap harinya, dikurangi apabila ada penurunan tentunya.

        "Skema adanya kupon yang secara tetap masuk ke dalam NAB-nya inilah yang menjadi reksa dana ini tidak seberesiko reksa dana saham bahkan reksa dana campuran," ungkap Widya.

        Bagaimana, mau dapat cuan gede di saat bunga bang rendah? Widya merekomendasikan salah satu reksa dana pendapatan tetap milik Panin Asset Management yakni Panin Dana Utama Plus 2. Untuk berinvestasi di reksa dana ini, investor hanya perlu menyetor dana minimal Rp1 juta dengan indikator return 7% - 12%.

        Adapun isi portofolio mayoritas adalah Surat Utang Negara dan diperdagangkan secara aktif di pasar modal, maka cukup volatile. Tetapi dengan adanya volatilitas tersebut, justru potensi gain terbuka sangat lebar, walaupun penurunannya tidak signifikan karena tetap terdongkrak oleh adanya kupon obligasi yang biasanya di atas 2% dari deposito bank.

        "Disarankan untuk ambil secara bertahap supaya averaging rate yang didapat untuk menghindari NAB beli yang mahal. Pasalnya reksa dana ini sangat terpengaruh dari isu dalam negeri terkait sosial politik. Auto debet dan auto invest adalah pilihan yan tepat untuk mendapatkan averaging rate. Disarankan melewati satu tahun agar gain-nya bisa dimaksimalkan," tutup Widya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: