Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Terpengaruh Banyak dari Corona, Kinerja Pelni Moncer

        Tak Terpengaruh Banyak dari Corona, Kinerja Pelni Moncer Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pelayaran Indonesia (Persero) atau Pelni pede kinerjanya sampai akhir tahun tetap bisa moncer di tengah pandemi Covid-19.

        Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, indikator pertumbuhan kinerja bisa dilihat dari kenaikan okupansi kapal sepanjang kuartal III-2020 hingga 452 persen dibandingkan kuartal II-2020.

        Baca Juga: Pelni Tak Jual Tiket Via Agen, Ini Alasannya

        Menurutnya, angka ini bisa bertambah lagi karena di akhir tahun ada libur Natal dan Tahun Baru. "Namun, karena adanya pembatasan jumlah penumpang hanya boleh membawa 70 persen di kapal, belum dapat menutup terlalu banyak kinerja tahun ini sehingga keuntungan perusahaan masih minim," katanya di Jakarta, Jumat.

        Yahya memprediksi pada kuartal IV 2020 akan kembali meningkat. Diakhir tahun, kata Yahya, sebanyak 26 kapal penumpang dan 45 trayek perintis tol laut akan beroperasi. Walapun ada 18 pelabuhan yang masih ditutup pemerintah daerah.

        Yahya menegaskan, sejauh ini Pelni telah mengikuti protokol kesehatan bagi penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK). Hal itu untuk mencegah jangan sampai ABK terpapar penumpang. Begitu juga sebaliknya, karena waktu perjalanan yang cukup lama.

        Pelni juga memberlakukan persyaratan untuk membeli tiket adalah penumpang wajib melakukan rapid test. Kecuali untuk kapal perintis yang memang wilayahnya tidak memiliki alat rapid dan wilayahnya merupakan zona hijau.

        “Persiapannya kami Oktober semua kapal akan dioperasikan. Tapi, ada yang masih docking alias perawatan perbaikan November desember sudah selesai jadi full beroperasi," ujarnya.

        Tak hanya itu, Pelni juga telah membuat jalur khusus yang memisahkan antara ABK yang melayani penumpang dan yang bukan penumpang. Penumpang dan ABK tidak bisa dengan sembarangan memasuki deck lainnya.

        Pelni bahkan menyiagakan agar ABK yang bersentuhan langsung dengan penumpang bersentuhan menggunakan pakai Alat Perlindungan Diri (APD). Pelni pun sudah memberlakukan pembelian tiket secara elektronik sehingga akan lebih memudahkan masyarakat dan mengontrol jumlah penumpang. 

        Saat ini pembayaran virtual baru bekerja sama dengan bank BNI tetapi kedepannya Yahya menyebut juga akan menggandeng bank BRI dan bank-bank lainnya. Pelni tetap memberikan ketentuan tingkat okupansi maksimal penumpang sebesar 50 persen kendati mengoperasikan seluruh armadanya.

        Yahya melihat di akhir tahun ini akan ada kenaikan penumpang hingga 40 persen dibandingkan dengan masa awal pembatasan wilayah dilakukan. Sejauh ini, lanjut Yahya, kinerja Pelni juga masih lumayan. Ada beberapa efisiensi yang dilakukan agar bisa bertahan hidup di masa pandemi.

        “Kalau dibandingkan dengan KAI dan maskapai, kami relatIf stabil karena juga ada efisiensi biaya,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: