Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonom ke Presiden: Pak Jokowi, Dengarkan Rintihan Rakyat Dong, Jangan Ocehan...

        Ekonom ke Presiden: Pak Jokowi, Dengarkan Rintihan Rakyat Dong, Jangan Ocehan... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior, Faisal Basri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak mendengar pujian Bank Dunia atas Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.

        Ia pun meminta Presiden Jokowi untuk menemui rakyat yang menolak UU Ciptaker. Terutama, elemen buruh dan mahasiswa yang menggelar demonstrasi. Baca Juga: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini : Satu Tahun Jokowi Masih Jauh dari Capaian Keberhasilan

        “Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati,” cuitnya, dalam akun Twitter @FaisalBasri, seperti dilihat, Selasa (21/10/2020). Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Setahun, Ya Tuhan...Satu Rakyat Tanggung Utang Rp20,5 Juta!

        Diketahui sebelumnya, Kepala Negara mengutup rilis Bank Dunia dalam cuitannya mendukung penerbitan Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri.

        “Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif.’ Ini kata Bank Dunia,” cuit Presiden Jokowi lewat akun Twitter-nya pada Jumat (16/10).

        Sementara itu, dalam rilis tersebut, Bank Dunia menyebut Omnibus Law Ciptaker sebagai reformasi skala besar Indonesia di sektor ekonomi agar lebih kompetitif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Omnibus Law Ciptaker dinilai dapat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

        Bank Dunia menyatakan Omnibus Law Ciptaker diperlukan untuk menghilangkan aturan-aturan yang ketat dalam kerja sama bisnis sehingga mampu menarik investasi dan dapat membuka lapangan kerja untuk memerangi kemiskinan.

        “Dengan menghilangkan batas-batas yang ketat pada investasi, menandakan Indonesia terbuka dalam berbisnis, hal tersebut dapat membantu menarik investor, menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia memerangi kemiskinan,” demikian rilis Bank Dunia yang dikutip Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: