Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingati hari jadi pada Sabtu, 24 Oktober 2020. Pada momentum besarnya, organisasi yang selama ini mewadahi para dokter di Tanah air tersebut mengundang Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), M. Mahfud MD.
Selain untuk mengadakan tasyakuran alias bentuk rasa sukur karena IDI tengah menginjak usia ke-70, Mahfud MD mengisi ceramah tunggal yang berkaitan dengan dokter di Indonesia.
Baca Juga: Mahfud MD ke Aparat: Amankan Demo, Jangan Bawa Peluru Tajam
Ia memberikan sejumlah pernyataan dalam rangka memperingati hari jadi IDI seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Youtube PB Ikatan Dokter Indonesia yang melakukan live streaming pada Sabtu, 24 Oktober 2020.
Dalam kesempatannya, Mahfud mengatakan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki berbagai ahli profesi termasuk dokter.
"Bangsa Indonesia patut bersyukur karena sekarang ini sudah mempunyai banyak sekali, ribuan bahkan mungkin puluhan ribu dokter di Indonesia. Patut berbangga karena punya ahli diprofesi apapun, kalau pergi kemana-mana itu bukan main," ujar Mahfud.
Menurutnya, segala macam profesi kini dinilai telah 'melimpah' di berbagai departemen Indonesia. Para ahli itu pun diharapkan bisa mendukung kemajuan Indonesia ke arah lebih baik.
Mahfud turut mengatakan bahwa berbagai macam profesi yang mulai berkembang itu merupakan berkah dari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.
"Itu semua adalah berkah kemerdekaan, kita juga karena berkah kemerdekaan itu sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan bangsa," tambahnya.
Dari berbagai profesi di tengah masyarakat, Mahfud mengatakan bahwa dokter adalah sebuah pekerjaan impian yang kerap diharapkan oleh para ibu di Indonesia untuk buah hati mereka.
"Ketika saya kecil doa-doa para ibu itu kalau punya anak mudah-mudahan besok menjadi dokter. Dokter itu adalah profesi impian, pekerjaan mulia karena dokter itu biasanya orang yang hebat, otaknya cerdas. Banyak orang yang tidak berani bercita-cita menjadi dokter karena hebatnya dokter itu," ujarnya.
Namun ia mengaku tak berani bercita-cita menjadi seorang dokter ataupun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Dua profesi itu memang dianggap sebagai perkerjaan paling hebat dan mayoritas menjadi impian setiap orang.
"Orang seperti saya ini tidak berani bercita-cita menjadi dokter ataupun ABRI sehingga saya lalu memilih sekolah sekenanya aja tapikan hidup itu mengalir," ujarnya.
Meski tak memilih Fakultas Kedokteran saat kuliah, Mahfud mengatakan ia berhasil 'mampir' menjadi Menko Polhukam, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia hingga ketua Mahmakah Konstitusi (MK).
"Pada dasarnya dulu saya tidak berani bercita-cita menjadi dokter," tuturnya.
Nyatanya, Mahfud MD yang sempat bercita-cita menjadi dokter dikabulkan melalui istri, kedua anak, dan menantunya.
"Dokternya (di rumah, red) empat. Anak kesatu dan kedua dokter, istri dokter, suami anak kedua dokter baru yang ketiga menjadi lawyer ikut saya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: